Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Airlangga: Perekonomian AS Menguat

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (3/10/2023). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah tersebut terkait dengan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Perekonomian AS menguat," kata dia usai Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dengan tema "Transformasi Digitalisasi Daerah untuk Mempercepat Indonesia Maju 2045" di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Ia menjelaskan, penguatan ekonomi AS mendorong dollar AS semakin menguat. Dengan demikian, mata uang negara berkembang, termasuk rupiah turut tertekan.

Meskipun demikian, Airlangga menegaskan, pergerakan rupiah ini tidak dapat hanya dilihat scara harian. Hal tersebut perlu dilihat dalam jangka panjang ke depan.

Namun begitu, Airlangga tidak menjelaskan upaya pemerintah dan otoritas yang akan diambil untuk menjaga pergerakan rupiah di tengah ketidakpastian global.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah berada pada level Rp 15.596 per dollar AS. Rupiah melemah 66 poin atau 0,43 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.530 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi didorong oleh ekspektasi pasar bahwa kebijakan suku bunga tinggi AS akan bertahan lebih lama, masih menjadi pemicu penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah.

“Inflasi dalam negri yang stabil kelihatannya belum mampu meredam kekuatan dollar AS terhadap rupiah hari ini. Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS ke kisaran Rp 15.600 dengan potensi support di kisaran Rp 15.500 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

https://money.kompas.com/read/2023/10/03/122800826/nilai-tukar-rupiah-melemah-airlangga--perekonomian-as-menguat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke