Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bursa Saham AS Ditutup di Zona Merah Imbas Lonjakan Harga Minyak

S&P 500 turun 0,5 persen berakhir pada level 4.327,78. Nasdaq Komposit kehilangan 1,23 persen dan ditutup pada posisi 13.407,23. Namun demikian, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,12 persen atau bertambah 39,15 poin, menjadi 33,670.29.

Secara mingguan, S&P 500 dan Dow mencatatkan kenaikan. S&P 500 naik 0,45 persen menandai minggu positif kedua, sementara Dow naik 0,79 persen, dan Nasdaq turun 0,18 persen.

Saham-saham di Wall Street turun dari sesi tertingginya setelah data sentimen konsumen dirilis pada Jumat pagi. Menurut survei Universitas Michigan, data awal sentimen konsumen merosot di bulan Oktober sementara ekspektasi inflasi melonjak.

S&P 500 mencapai titik terendah pada sesi perdagangan hari Jumat karena harga minyak melonjak di tengah kekhawatiran perang Israel-Hamas dapat meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS dan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent masing-masing ditutup lebih tinggi lebih dari 5 persen membukukan hari terbaiknya sejak 3 April.

Investor juga mengawasi imbal hasil Treasury, di mana imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun sekitar 9 basis poin menjadi 4,62 persen. Sementara Treasury AS 2 tahun memberikan imbal hasil sekitar 1 basis poin lebih rendah pada 5,05 persen.

“Suku bunga masih memegang kendali, dan itu adalah rebound yang kami lihat sejak Jumat lalu,” kata Adam Turnquist, kepala strategi teknis di LPL Financial.

“Ada tanda-tanda awal bahwa secara teknis, kami melihat adanya kapitulasi, namun kami masih berjuang melawan tren naik pada imbal hasil yang berdurasi lebih panjang,” tambah dia.

Selain imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun mendekati 4,35 persen. Turnquist mengatakan dia melihat pasar yang menantang dan mungkin fluktuatif saat pada bulan Oktober.

Menurut dia, investor tetap sedikit berhati-hati terhadap ekuitas, namun optimis bahwa saham dapat menguat pada kuartal keempat jika imbal hasil kembali turun dan suku bunga bergerak lebih rendah.

“Obligasi sekarang menawarkan persaingan yang kuat untuk saham, mengingat imbal hasil yang ada. Jadi pandangan kami saat ini netral terhadap ekuitas,” kata Jeff Buchbinder, kepala strategi ekuitas LPL.

“Jika imbal hasil stabil, seperti yang kami perkirakan, menurut kami kondisi tersebut masih cukup baik untuk saham. Risiko kenaikan suku bunga secara tajam bergantung pada percepatan kembali inflasi,” katanya.

Sejumlah laporan positif dari perusahaan-perusahaan keuangan besar pada hari Jumat telah mengawali musim laporan laba kuartal ketiga. Saham JPMorgan Chase naik 1,5 persen, dan Wells Fargo menguat di atas 3 persen, sementara Citigroup melemah 0,2 persen dan Black Rock turun 1,3 persen. UnitedHealth Group menjadi penopan indeks Dow, setelah mencatat pertumbuhan laba 2,6 persen.

https://money.kompas.com/read/2023/10/14/092547426/bursa-saham-as-ditutup-di-zona-merah-imbas-lonjakan-harga-minyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke