[NGOBROL BOSS] Apa Benar Karyawan KCI Bisa Naik KRL Gratis Seumur Hidup?

Namun apakah keistimewaan ini bisa berlaku untuk seumur hidup serta tidak ada ketentuan lain yang harus diperhatikan karyawan KCI?

Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto membenarkan bahwa karyawan KCI boleh naik KRL secara gratis setiap harinya hanya dengan menggunakan kartu identitas karyawan.

Pasalnya, kartu identitas karyawan ini bisa digunakan untuk membuka gerbang masuk (gate in) dan gerbang keluar (gate out) di stasiun KRL.

Lantaran untuk naik KRL gratis ini karyawan KCI memerlukan kartu identitasnya, maka fasilitas ini hanya bisa dinikmati selama karyawan tersebut bekerja di KCI.

"Enggak (berlaku seumur hidup) dong. Selama kita punya ini (kartu ID karyawan), ini bisa untuk buka pintu nih buka gate yang ada di stasiun," ujarnya dalam wawancara khusus Ngobrol Boss Kompas.com, dikutip Minggu (12/11/2023).

"Semua pegawai KCI mempunyai kartu ini, tapi setelah pensiun ya sudah (tidak bisa menggunakan kartu karyawan)," tambahnya.

Meski demikian, karyawan KCI yang menggunakan fasilitas naik KRL gratis ini harus memperhatikan satu hal, yaitu tidak diperbolehkan duduk di dalam kereta selama perjalanan. Sebab, tempat duduk di dalam kereta harus diutamakan untuk digunakan para penumpang KRL.

Hal ini tidak terkecuali dilakukan oleh seluruh karyawan KCI termasuk Asdo yang menempati posisi nomor 1 di KCI.

"Kita pun juga karena kita gratis ya, di dalam kereta kita selalu tidak pernah duduk. Kita selalu harus memprioritaskan penumpang. Termasuk saya, Dirut pun kalau naik KRL berdiri saya," ucapnya.

Dia mengungkapkan, selalu menggunakan KRL untuk pergi dan pulang kerja maupun jika ada keperluan lain.

Bahkan dia mengaku sebelum berangkat ke kantornya di Stasiun Juanda, dia selalu menyempatkan diri mampir ke stasiun-stasiun yang padat penumpang seperti Stasiun Manggarai, Jatinegara, dan Tanah Abang

Dengan melakukan kegiatan ini, dia dapat mengetahui secara langsung layanan dan fasilitas KRL apa saja yang perlu diperbaiki dan dibutuhkan oleh para penumpang.

"Sering (naik KRL). Jadi dari situ lah saya tahu ternyata AC-nya kurang dingin ya. Jadi melalui saya ikut berdesak-desakan itu saya tahu ini saya harus ke bagian teknik nih. Penerangannya seperti apa, kemudian layanan di dalam, kebersihannya seperti apa, termasuk kualitas AC tadi ini untuk evaluasi. Tanpa saya masuk ke kereta itu enggak akan pernah tahu," ungkapnya.

Selama menggunakan KRL itu, Asdo juga akan mengecek layanan dan fasilitas di stasiun KRL yang dia kunjungi.

"Terutama fasilitas SPM-nya standar pelayanan minimum seperti mushola, toilet harus selalu terjaga karena ini kebutuhan rutin. Jadi misalnya ada air mati waduh sudah stres itu, harus segera diperbaiki," tuturnya.