Indonesia Dapat Pinjaman Rp 7,75 Triliun dari ADB

Direktur ADB Jiro Tominaga mengatakan, pinjaman tersebut merupakan bagian dari Program Peningkatan Produktivitas Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia (Boosting Productivity through Human Capital Development Program).

Adapun pinjaman sebesar Rp 7,75 triliun itu merupakan kelanjutan dari keberhasilan subprogram pertama yang disetujui pada 2021.

"Program ini adalah komitmen ADB untuk meneruskan kerja sama erat jangka panjang dengan pemerintah Indonesia guna membantu membangun sistem kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial yang tangguh dan responsif," tutur Jiro, dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

"Agar dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan," sambungnya.

Lewat pinjaman tersebut, ADB berupaya membantu program-program pemerintah terkait pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti program JobStart dan Kartu Prakerja.

"Guna memberikan pelatihan yang responsif terhadap pasar kepada kaum muda dan dewasa yang menganggur," kata dia.

Selain itu, pinjaman juga diberikan untuk mendukung program terkait perlindungan sosial kepada kelompok miskin dan rentan.

Upaya tersebut sudah dilakukan pemerintah melalui langkah-langkah pelaksanaan program tunjangan pengangguran dan memperkuat pelaksanaan program bantuan langsung tunai bersyarat.

Menurut Jiro, membalikkan kemunduran pembangunan manusia dan produktivitas akibat pandemi Covid-19 lewat bantuan pinjaman menjadi prioritas bagi negara anggota.

"ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem," ucap Jiro.