JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam perdagangan sepekan, yakni 20 sampai 24 November 2023, terdapat 6 emiten yang mengalami penurunan harga saham secara signifikan.
Dari keenam saham tersebut, terdapat tiga emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu, serta satu emiten milik keluarga Tahir.
Beberapa saham tersebut di antaranya, PT Barito Pacific (BRPT), PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) milik Prajogo.
Kemudian ada anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Amman Mineral International Tbk (AMMN). Selanjutnya emiten keluarga Tahir, yaitu PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ).
BRPT mengalami penurunan 15,4 persen pada level Rp 985 per saham. Dalam sepekan, volume transaksi BRPT tercatat sebesar 718,4 juta saham dengan nilai Rp 750 miliar.
Hingga saat ini kapitalisasi pasar BRPT mencapai Rp 92,34 triliun.
Saham BREN juga mengalami penurunan dalam sepekan, sebesar 3,9 persen pada level Rp 6.075 per saham. Adapun volume transaksi BREN sepekan tercatat 313,9 juta dengan nilai Rp 2 triliun.
Walau demikian sejak listing di BEI pada Oktober lalu, harga saham BREN telah melonjak 678,8 persen dari harga awal IPO yakni Rp 780 per saham. Bahkan kalpitalisasi pasar BREN hampir menyamai BBCA, yakni Rp 812,7 triliun.
Selanjutnya, ada TPIA yang mengalami penurunan 2,7 persen pada level Rp 2.870 per saham. Dalam sepekan, volume transaksi TPIA sebesar 81 juta dengan nilai Rp 234,4 miliar.
Adapun kapitalisasi pasar TPIA mencapai Rp 248,2 triliun.
Kemudian, ada saham PGEO yang mengalami penurunan 13,9 persen dalam sepekan menjadi Rp 1.050 per saham. Adapun volume transaksi PGEO sebesar 315,9 juta dengan nilai Rp 362,2 miliar.
Tercatat market cap PGEO mencapai Rp 43,4 triliun sejauh ini.
Saham AMMN juga mengalami pelemahan dalam sepekan sebesar 5,6 persen dan ditutup pada level Rp 7.150 per saham. Adapun volume transaksi AMMN sebesar 420,7 juta dengan nilai Rp 3 triliun.
Hingga saat ini, kapitalisasi pasar AMMN mencapai Rp 518,5 triliun.
Selanjutnya emiten rumah sakit milik keluarga Tahir, SRAJ yang mengalami penurunan 11,3 persen pada level Rp 298 per saham. Volume transaksi saham SRAJ dalam sepekan tercatat sebesar 135,2 juta dengan nilai Rp 46,9 miliar.
Adapun kapitalisasi pasar emiten rumah sakit Mayapada itu, hingga saat ini tercatat sebesar Rp 3,5 triliun.
https://money.kompas.com/read/2023/11/25/163000926/6-saham-paling-loyo-dalam-sepekan-apa-saja-