Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi, Asosiasi Koperasi Susu Berikan 4 Catatan

Sebab, susu yang berasal langsung dari sapi lebih bagus ketimbang susu kemasan yang banyak gula dan pengawet.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi mengatakan, upaya impor sapi yang ingin dilakukan Prabowo harus mempertimbangkan beberapa hal.

Pertama, impor sapi harus dilakukan dari negara yang terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan.

"Impor sekarang ini tepat karena sapi kita berkurang pasca PMK, tapi harus dari negara yang bebas dari penyakit, itu wajib, karena memang takutnya ketika impor membawa penyakit ke Indonesia," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Kedua, Prabowo harus menentukan jutaan sapi impor tersebut akan dipelihara kepada siapa saja, apakah peternak sapi perah yang sudah ada atau memberikan kepada peternak baru.

"Kalau beli (sapi) peternak enggak akan mampu beli sapi impor, harganya sekitar Rp 25 juta sampai Rp 30 juta, memang pemerintah harus menyiapkan dana untuk meng-cover kelebihan harga atau selisih impor dan sapi dalam negeri," ujarnya.

Ketiga, Prabowo dan timnya dinilai perlu memerhatikan lahan rumput bagi sapi-sapi impor tersebut agar pakan sapi terjaga.

Dedi mengatakan, hampir 70 persen peternak sapi perah tidak memiliki lahan rumput, dan 20 persen peternak memiliki lahan rumput, namun, tidak memadai.

Keempat, Dedi mengatakan, Prabowo juga perlu memastikan industri pengolah susu berkomitmen dalam program gratis susu agar susu sapi tidak terbuang sia-sia.

"Harus ada komitmen dari industri pengolah susu, industri pengolah susu swasta atau pun milik koperasi yang siap menampung seluruh produk susu karena susu cepat rusak enggak bisa nunggu satu hari," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan, program bagi-bagi susu gratis harus mengimpor 1,5 juta sapi.

Menurut Prabowo, impor sapi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal sapi dalam memproduksi susu, yakni sebanyak 2,5 juta ekor.

Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

"Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita," ujar Prabowo.

Prabowo menjelaskan, target dari program susu gratis ini mencapai 82 juta anak. Dengan begitu, kata dia, dibutuhkan sekitar 40 juta liter susu.

"Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita 82 juta anak. Kalau mereka minum 500 cc, kita butuh berarti sekitar 40 juta liter. Berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta," tuturnya.

"Jadi sekarang saya katakan kita punya niat enggak, kita punya kehendak politik atau tidak. Kalau kita punya kehendak politik, ya sudah untuk 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapinya kita kembangkan di Indonesia," sambung Prabowo.

Prabowo menjelaskan kemungkinan sapi akan diimpor dari India yang jaraknya lebih dekat dari Indonesia.

Dia menilai, jika mengimpor sapi dari Brasil, harganya lebih mahal dan waktu pengirimannya pun bisa mencapai 40 hari.

"Kalau dari India mungkin hanya 20 hari, dan harganya saya kira memadai. India lebih banyak kita bisa impor," imbuhnya.

https://money.kompas.com/read/2024/01/05/144833626/prabowo-mau-impor-15-juta-sapi-asosiasi-koperasi-susu-berikan-4-catatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke