Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] BI Sebut "Kinerja" Rupiah Masih Lebih Baik dari Ringgit, Baht dan Won | Alasan Kemenkau Naikkan Pajak Hiburan "Khusus" 40-75 Persen

1. Walau Melemah, BI Sebut Rupiah Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia hingga Won Korea

Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal tahun ini melemah. Namun demikian, bank sentral menilai, rupiah masih "stabil".

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal tahun hingga 16 Januari lalu rupiah terdepresiasi 1,24 persen.

Mengacu Jisdor, pada pengujung tahun lalu kurs rupiah berada di posisi Rp 15.439 per dollar AS, sementara pada Selasa kemarin rupiah berada pada posisi Rp 15.639 per dollar AS.

"Nilai tukar rupiah hingga 16 Januari 2024 relatif stabil, hanya melemah 1,24 persen dari akhir Desember 2023," ujar dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Terjaganya nilai tukar rupiah dinilai terefleksikan dari depresiasi yang lebih baik dari mata uang regional lain.

Perry menyebutkan, pelemahan rupiah masih lebih baik dibandingkan ringgit Malaysia, baht Thailand, dan won Korea Selatan yang masing-masing tercatat melemah sebesar 1,95 persen, 2,82 persen, dan 3,24 persen.

"Perkembangan nilai tukar rupiah relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya," katanya.

Selengkapnya klik di sini.

2. Sinyal Bank Indonesia: Era Suku Bunga Tinggi Segera Berakhir

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan, ketidakpastian pasar keuangan global yang disebabkan oleh arah kebijakan bank sentral mulai mereda.

Era kenaikan suku bunga diyakini telah berakhir, dan bank sentral akan mulai memangkasnya pada tahun ini.

"Lebih pastinya arah suku bunga negara maju khususnya Fed Fund Rate (suku bunga Federal Reserve)," ujar dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

BI memandang, bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada paruh kedua tahun ini.

Perry memproyeksi, The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak 3 kali, dengan besaran 75 basis point atau 0,75 persen.

"Semula kami perkirakan 2 kali (turunkan suku bunga), bacaan kami terakhir adalah 3 kali, 75 basis point," katanya.

Selengkapnya klik di sini.

3. Pajak Hiburan "Khusus" Jadi 40-75 Persen, Kemenkeu Beberkan Bukti Industri Hiburan Mulai Pulih

Pelaku usaha mengeluhkan kebijakan pemerintah yang mengubah batas tarif pajak hiburan "khusus" menjadi 40-75 persen.

Pasalnya, industri jasa hiburan dan wisata dinilai belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Namun demikian, Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kementerian Keuangan Lyedia Kurniawati menilai, industri jasa hiburan dan wisata sebenarnya sudah mulai bangkit dari dampak pandemi.

Hal ini tercermin dari setoran pajak hiburan yang sudah mendekati level sebelum pandemi.

"Kalau situasinya (disebut) belum pulih dari Covid, data kami sudah rebound pajak daerah dan hiburan," ujar dia, dalam media briefing, di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Ia mengakui, setoran ke negara dari pajak hiburan sempat turun signifikan imbas dari pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, atau pada 2019, setoran dari pajak hiburan mencapai Rp 2,4 triliun.

Selengkapnya klik di sini.

4. Bangun SPBU Hidrogen Pertama di Indonesia, Pertamina Gandeng Toyota

PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) bekerja sama dengan Toyota mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Salah satunya dengan membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) atau hydrogen refueling station (HRS).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, untuk tahap awal pihaknya membangun SPBH di Daan Mogot, Jakarta Barat. Diperkirakan pembangunan SPBH ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

Dengan dibangunnya SPBH atau HRS maka SPBU Daan Mogot akan menjadi stasiun pengisian bahan bakar energi terpadu pertama di Indonesia yang akan menyediakan 3 jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu bahan bakar minyak, gas, dan hidrogen.

Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari 5 menit.

"Kita buktikan bahwa kita bisa memprovide semua jenis fuel yang diperlukan untuk mobility. karena hari ini Pertamina lah yang mensuplai energi yang terbesar untuk sektor transportasi. Jadi kita harus memberikan pilihan banyak, mau kita isi dengan fuel biasa atau biofuel atau EV atau hidrogen kita siapkan semuanya," ujarnya saat acara groundbreaking SPBH di Daan Mogot, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Selengkapnya klik di sini.

5. Bank Mau Masuk IKN Harus Tunggu OJK, Salah Satunya BCA

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebut perbankan akan mulai masuk ke IKN, Kalimantan Timur bersamaan atau setelah groundbreaking kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, salah satu perbankan yang akan membangun kantor di IKN ialah PT Bank Central Asia Tbk atau BCA yang merupakan bagian dari Djarum Group.

"Kalau Djarum Group yang BCA, tadi saya sampaikan besok (Rabu, 17/1/2024) adalah LPS dan selanjutnya akan ada yang namanya OJK. Jadi saya rasa perbankan itu nanti akan masuk bersamaan atau setelah OJK," ujarnya saat media briefing virtual, Selasa (16/1/2024).

Kendati demikian, dia belum dapat memastikan kapan tepatnya BCA dan bank lainnya akan masuk ke IKN lantaran rencana groundbreaking kantor OJK di IKN juga masih dalam proses.

Namun yang jelas, groundbreaking pembangunan kantor OJK perlu lebih dulu dilakukan sebelum perbankan ada di IKN lantaran OJK berfungsi menjadi regulator di sektor jasa keuangan.

"OJK penting untuk hadir (lebih dulu) untuk meregulasi sektor keuangan di kawasan IKN dan bank-bank seperti BCA dan bank-bank lainnya tentu harus masuk setelah atau bersamaan dengan OJK," jelasnya.

Selengkapnya klik di sini.

https://money.kompas.com/read/2024/01/18/050000526/-populer-money-bi-sebut-kinerja-rupiah-masih-lebih-baik-dari-ringgit-baht-dan

Terkini Lainnya

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke