Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada BUMN Diduga Terlibat Suap SAP, Stafsus Erick Tunggu Hasil Investigasi Resmi, Bakal Serahkan ke Kejagung

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN bakal melaporkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) jika adanya laporan resmi terkait dugaan beberapa perusahaan pelat merah yang terlibat dalam kasus suap perusahaan perangkat lunak (software) asal Jerman, SAP.

Ia menuturkan, saat ini pihaknya belum mendapatkan dokumen resmi yang mencakup keterlibatan BUMN dalam kasus suap SAP. Jika dokumen investigasi SAP itu masuk ke Kementerian BUMN, maka akan ditindaklanjuti secara hukum di dalam negeri.

"(Kalau sudah dapat hasil investigasinya) ya kita kasih saja ke Kejagung," ujar Arya saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Adapun beberapa BUMN yang terseret dalam kasus suap SAP yakni ada PT Pertamina (Persero), PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II.

Ia mengaku sudah mendapatkan informasi terkait kasus suap SAP yang dugaannya terjadi pada tahun 2012-2017. Meski begitu, Kementerian BUMN belum mendapatkan informasi yang menyeluruh mengenai kasus suap tersebut.

Maka dari itu, Arya menegaskan, pihaknya masih menunggu pelaporan resmi dari hasil investasi kasus suap SAP. Lantaran, informasi dokumen terkait kasus SAP sendiri didapatkannya dari publikas di media.

"Itu kan dari Amerika, kita tunggu hasil mereka itu pasti dimasukkan ke kita juga. Kita tunggu mereka, apa saja mereka dapat dan siapa saja yang mereka tahu. Karena kalau lihat datanya sih cukup lengkap juga, karena ada yang katanya bayarin main golf, itu kan detail," papar dia.

"(Hasil investigasinya) kan perlu kasih ke kita dong, data-data yang kita akan sampaikan juga di proses lebih lanjut. Jadi (Kementerian BUMN) belum terinfo, itu baru di-publish mereka di media saja," tambah Arya.

Sebelumnya, Arya mengatakan, jika informasi menyeluruh terkait kasus suap SAP didapatkan Kementerian BUMN, dia meminta para BUMN yang terlibat bisa kooperatif dalam proses penyelesaian permasalahan tersebut.

"Semoga nanti dengan data-data yang detail, teman-teman BUMN kami percaya bisa bekerja sama dengan siapa pun untuk hal ini," ucapnya kepada wartawan, dikutip Jumat (19/1/2024).

Mengutip laporan Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), setidaknya ada 8 perusahaan dan lembaga di Indonesia yang disebut terlibat dalam kasus suap SAP.

Terdiri dari Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) yang kini bernama BAKTI Kominfo, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Sosial (Kemensos), Pemprov DKI Jakarta, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, PT Pertamina, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II.

SAP pun dijatuhi sanksi denda lebih dari 220 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,4 triliun (kurs Rp 15.578 per dollar AS) atas tuduhan suap yang melibatkan pejabat pemerintah di Indonesia dan Afrika Selatan.

https://money.kompas.com/read/2024/01/22/135215026/ada-bumn-diduga-terlibat-suap-sap-stafsus-erick-tunggu-hasil-investigasi-resmi

Terkini Lainnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

Whats New
Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna 'Paylater' Terbanyak

Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna "Paylater" Terbanyak

Whats New
Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke