Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri KP Blak-blakan soal Wacana Ekspor Benih Lobster Dibuka Lagi

KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono buka suara soal mengemukanya wacana dibukanya kembali ekspor benih lobster alias benur ke Vietnam.

Ia mengungkapkan, hingga saat ini, aturan pelarangan ekspor benih lobster belum dicabut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Aturan pelarangan ekspor benur ini diterbitkan di era Menteri KP Susi Pudjiastuti.

"Sampai hari ini (ekspor benur) masih ditutup," kata Trenggono dikutip dari Tribunnews, Kamis (7/4/2024).

Namun demikian, wacana membuka kembali ekspor benih losbter ke Vietnam tengah digodok. Terlebih Indonesia bisa dibilang adalah pemasok tunggal benih lobster ke negara itu.

Ia bilang, dengan posisi daya tawar yang kuat saat sekarang, Indonesia bisa kembali mengekspor benih lobster ke Vietnam dengan syarat ada kerja sama saling menguntungkan.

Pasalnya, sambung Trenggono, meski secara resmi ekspor lobster dilarang di Tanah Air, namun tetap saja petambak udang lobster di Vietnam tetap bisa mendapatkan benih dari Indonesia secara ilegal.

"Tapi kita sudah melihat, bahwa budidaya lobster di Vietnam, bibitnya 100 persen berasal dari Indonesia. Yang aneh, kita sudah tutup melalui Peraturan Menteri Nomor 17, tetapi kok di sana produksinya jalan terus," beber Trenggono.

Menyadari Indonesia yang tidak banyak diuntungkan dengan banyaknya penyelundupan benih lobster, maka opsi mengajak Vietnam untuk sama-sama membudidayakan lobster di kedua negara bisa jadi membawa banyak manfaat.

Belum lagi, selama ini maraknya penyelundupan benur ke Vietnam juga sulit dikontrol sehingga malah diklaim membuat kerusakan ekologi.

Selain ekspor benih lobster, KKP bisa meminta timbal balik agar investor Vietnam yang sudah lama berpengalaman untuk membuka usaha budidaya di Indonesia.

Lobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.

Trenggono memaparkan, kerja sama perikanan menjadi jalan masuknya investasi budidaya lobster di Indonesia oleh para pelaku usaha Vietnam.

Melalui kerja sama ini pula, akan terjadi transfer teknologi dan pengetahuan budidaya lobster bagi pembudidaya di Tanah Air.

Kerja sama perikanan dua negara sekaligus untuk menekan praktik ilegal ekspor benur yang terbukti merugikan negara hingga triliunan rupiah per tahun.

"Itulah kemudian kita mencoba bekerja sama dengan pemerintah Vietnam. IUUF (penangkapan ikan ilegal) itu bukan hanya kapal nelayan masuk ke negeri kita ambil ikan, penyelundupan BBL juga termasuk illegal fishing. Ini juga kita sampaikan ke level internasional," bebernya.

Trenggono menambahkan, dengan masuknya investasi Vietnam dalam budidaya lobster di Indonesia, memungkinkan adanya transfer teknologi, mengingat budidaya lobster sangat sulit dilakukan.

"Kita juga bisa menjadi bagian dari global supply chain. Jadi ibaratnya jangan kalian saja yang menikmati, kami juga dong kebagian, kan asal benurnya dari kami, bagaimana kita berkolaborasi. Salah satunya itu, makanya kita ajak berinvestasi di sini," ungkap dia.

Artikel ini bersumber dari pemberitaan di Tribunnews berjudul " Menteri Trenggono Optimis Indonesia Jadi Pemasok Lobster Dunia".

https://money.kompas.com/read/2024/03/07/121900026/menteri-kp-blak-blakan-soal-wacana-ekspor-benih-lobster-dibuka-lagi

Terkini Lainnya

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke