Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Duduk Perkara Pelemahan Rupiah di Tengah Libur Lebaran 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah melemah pada masa libur Lebaran. Data Google Finance menunjukkan nilai tukar atau kurs rupiah telah menyentuh angka 16.117 per dollar AS pada Minggu (14/4/2024).

Kurs rupiah pertama kali menyentuh 16.000 per dollar AS pada Kamis, 11 April 2024.

Pelemahan rupiah ini membuat khawatir banyak pihak, terutama yang bertransaksi atau industri sensitif dengan dollar AS.

Pada dasarnya di pasar forex domestik, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USDIDR) masih belum menyentuh 16,000. Hal tersebut karena sebenarnya pasar FX domestik masih libur.

Meskipun begitu, banyak pihak memproyeksikan rupiah di pasar domestik akan menyesuaikan tren yang terjadi di pasar global tersebut.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan melemah ketika pasar forex domestik dibuka setelah masa libur.

Bahkan, nilai tukar rupiah diproyeksikan akan tembus di level Rp 16.000 sampai Rp 16.200 per dollar AS. 

"Tidak heran apabila rupiah akan dibuka melemah tajam, mengingat dolar AS sangat kuat sepekan ini," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (15/4/2024).

Ia menambahkan, hal tersebut masih ditambah dengan data inflasi AS yang secara mngejutkan naik dan di atas perkiraan. Belum lagi, peluang bank sentral AS The Fed untuk memangkas suku bunga malah sudah mundur hingga September 2024 yang dari semula Juni 2024.

Menurut Lukman, hampir tidak ada sentimen positif yang dapat mendukung rupiah.

Ia menekankan, rupiah masih akan tertekan dan berada pada level Rp 16.000 sampai Rp 16.200 per dollar AS. Adapun, pelemahan rupiah ini dapat diatasi apabila BI kembali mengintervensi.

"Apabila tidak, rupiah masih akan terus melemah di atas 16.000," imbuh dia.

Sementara itu, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dollar AS yang sudah menembus 16,000 bisa jadi dikarenakan mekanisme transaksi yang terjadi di pasar luar negeri, seperti di pasar non delivarble forward (NDF) Singapura.

"Itupun rupiah terlihat melemah karena posisi dollar AS yang tengah menguat secara global maupun regional Asia," ungkap Myrdal.

Ia menjelaskan, hal itu tercermin dari posisi variabel indeks Dollar DXY yang posisinya terus menanjak. Penguatan indeks Dollar DXY tersebut merupakan gambaran dari perpindahan arus dana di pasar keuangan internasional yang mengarah pada pergerakan pelaku pasar global, baik di pasar saham maupun obligasi.

Arus dana ini pada dasarnya bertujuan memindahkan aset investasinya ke pasar Amerika Serikat, terutama pasar obligasi AS yang terlihat lebih menarik saat imbal hasil (yield) dari surat utangnya terus meningkat.

Selain itu, imbal hasil itu juga terlihat meningkat saat ekspektasi penurunan bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed semakin tidak menentu (uncertain).


"Pergerakan USDIDR di pasar FX lokal sendiri baru akan dibuka pada Selasa (16/4/24) nanti," imbuh dia.

Hal tersebut digunakan untuk impor bahan bakar minyak (BBM) maupun bahan pangan yang secara permintaan kebutuhannya meningkat untuk menghadapi faktor musiman Lebaran.

Seiring dengan itu, pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah ke level Rp 16.000 per dollar AS adalah hal yang wajar.

Ia menilai pada awal perdagangan Selasa pekan depan, usai libur panjang Lebaran 2024 rupiah akan melemah. Bahkan rupiah diramal bisa menyentuh level Rp 16.000 per dollar AS pada Selasa pekan depan, setelah pada Jumat (5/4/2024) rupiah ditutup di level Rp 15.848 per dollar AS.

“Pada perdagangan Selasa, rupiah akan megalami pelemahan,” kata Ibrahim.

Berdasarkan catatannya, selama libur Lebaran 2024 indeks dollar AS mengalami penguatan signifikan. Hal ini juga berdampak pada pelemahan rupiah di pasar spot international.

“Untuk rupiah, kami melihat penguatan indeks dollar AS menjadi penyebab rupiah melemah, di sisi lain cuti yang lama hampir 8 hari membuat indeks dollar AS mengalami penguatan signifikan sehingga rupiah di perdagangan internasional mengalami pelemahan terus,” ungkap dia.

Adapun, momentum perayaan Idul Fitri dan libur bersama yang memakan waktu lama, membuat Bank Indonesia tidak bisa melakukan intervensi terhadap rupiah.

Di sisi lain, data-data perekonomian yang harusnya dirilis, menyesuaikan usai libur panjang lebaran, yakni pada Selasa pekan depan.

“Secara internal Bank Indonesia juga tidak bisa melakukan intervensi. Data ekonomi Indonesia juga tidak bisa dirilis karena bersamaan dengan Idul Fitri, wajar jika rupiah terus melemah ke Rp 16.000,” tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2024/04/15/155619126/duduk-perkara-pelemahan-rupiah-di-tengah-libur-lebaran-2024

Terkini Lainnya

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Rilis
Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke