JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI membukukan laba bersih sebesar Rp 1,87 triliun sepanjang 2023.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, laba bersih tersebut meningkat 11 persen dibandingkan laba bersih tahun 2022 (year on year/yoy) yang sebesar Rp 1,68 triliun.
Kinerja keuangan operator transportasi pelat merah ini terus membaik sejak mengalami kerugian bersih sebesar Rp 1,73 triliun pada 2020 dan Rp 425 miliar pada 2021.
"Laba kami sudah audited tahun lalu Rp 1,87 triliun, naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,68 triliun. Sementara Triwulan I 2024 Rp 391 miliar naik 11 persen dibandingkan tahun lalu Triwulan I Rp 352 miliar," ujarnya saat RDP dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Laba bersih tersebut diperoleh dari pendapatan perseroan yang juga meningkat 21 persen dari 2022 sebesar Rp 22,96 triliun menjadi Rp 27,76 triliun pada 2023.
Rinciannya, pendapatan itu didapat dari pendapatan angkutan penumpang yang mencapai Rp 9,94 triliun atau naik 10 persen yoy dan pendapatan angkutan barang yang sebesar 11,64 triliun atau naik 12 persen yoy.
Adapun sepanjang 2023, KAI telah mengangkut 389 juta orang penumpang dam 63,7 juta ton barang.
"Secara total pendapatan KAI Rp 27,7 triliun atau 21 persen kenaikannya dibandingkan tahun lalu. Mayoritas terutama karena kenaikan angkutan barang dan angkutan penumpang," ungkapnya.
Sedangkan total rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio) KAI pada periode ini sebesar 1 kali dimana utang sebesar Rp 30,8 triliun dan modal sebesar Rp 30,9 triliun.
"Total aset dan debit dari 2020-2023 meningkat sejalan dengan penugasan yang diterima KAI dalam beberapa tahun terakhir, seperti LRT Jabodebek, KA Bandara Soetta, proyek KCJB, disamping juga investasi pertumbuhan organik," tuturnya.
https://money.kompas.com/read/2024/07/02/110000026/kinerja-membaik-kai-peroleh-laba-bersih-rp-1-87-triliun-sepanjang-2023