Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penurunan Tingkat Kemiskinan Dinilai Belum Memuaskan

Meskipun demikian, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, perkembangan tingkat kemiskinan itu belum memuaskan. Padahal, angka garis kemiskinan yang digunakan oleh BPS (Rp 582.932 per bulan per kapita pada Maret 2024) untuk menentukan penduduk miskin disebut rendah.

"Kalau pakai standar garis kemiskinan yg ada pun masih belum memuaskan penurunan angka kemiskinan hanya 2,2 persen," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2024).

Menurut Bhima, capaian penurunan tingkat kemiskinan sebesar 2,22 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir masih terlalu kecil, jika dibandingkan dengan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) yang terus dikucurkan pemerintah.

Tercatat pada periode yang sama, pemerintah telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp 4.161,2 triliun untuk perlinsos.

"Artinya ada yang kurang efektif program kemiskinan dan rentan penyimpangan," ujar Bhima.

"Distorsi mulai dari perencanaan bansos, pendataan sampai penyaluran masih cukup besar," sambungnya.

"Maka bisa disebut jokowi gagal menurunkan angka kemiskinan karena jauh sekali, meski apologinya karena ada pandemi," tuturnya.

Walaupun masih belum mencapai target yang telah ditetapkan, pemerintah memandang perkembangan angka tingkat kemiskinan nasional sebagai hal positif.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, penurunan tingkat kemiskinan memberikan harapan di tengah stagnasi perekonomian global.

Menurutnya, penurunan angka kemiskinan ditopang oleh solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program bantuan sosial pemerintah, khususnya dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024.

Ia bilang pemerintah akan terus berupaya menurunkan tingkat kemiskinan melalui berbagai instrumen tersedia.

"Pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang selanjutnya dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat," tutur dia, dalam keterangannya.

Hal senada disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Jokowi, Arif Budimanta. Ia menyebutkan, tingkat kemiskinan yang menurun merupakan capaian positif, mengingat kondisi perekonomian dibayang-bayangi oleh ketidakpastian global.

"Penurunan tingkat kemiskinan ini perlu disyukuri terlebih karena capaian ini terjadi di tengah adanya dampak Elnino dan juga kondisi politik global yang menyebabkan naiknya sejumlah harga pangan termasuk beras," ucap dia dalam keterangannya.

https://money.kompas.com/read/2024/07/02/193247526/penurunan-tingkat-kemiskinan-dinilai-belum-memuaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke