Melansir data RTI pukul 09.27 WIB, IHSG menguat ke level 7.157,73 atau naik 32,5 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.125,14.
Sebanyak 257 saham melaju di zona hijau dan 164 saham di zona merah. Sedangkan 185 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.
Founder WH Projeject William Hartanto mengatakan, penguatan IHSG menembus level 7.000 mengkonfirmasi pola falling wedge dan juga menegaskan bahwa IHSG masih bergerak dalam tren sideways sejak bulan Mei 2022.
“Sampai dengan perdagangan kemarin, bterlihat IHSG hanya menguji minor support pada area 7.092 – 7.113. Kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat pada range 7.000 – 7.224,” kata William dalam analisisnya.
Bursa Asia menghijau, dengan kenaikan Nikkei 0,79 persen (317,5 poin) ke level 40.392,19, Hang Seng Hong Kong Nikkei menguat 0,65 persen (115,01 poin) ke posisi 17.884,16, dan Strait Times bertambah 1,27 persen (42,86 poin) ke level 3.410,76. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,32 persen (9,6 poin) ke posisi 2.987,39.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, peluang pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka hari ini. Semalam Jerome Powell di dalam Forum Bank Sentral Eropa menunjukkan sikap bahwa The Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya meskipun saat ini beliau sudah melihat adanya penurunan inflasi di AS.
“The Fed masih akan memastikan bahwa inflasi AS benar-benar turun lewat data-data ekonomi AS yang akan dirilis ke depannya. Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp 16.450 per dollar AS dengan potensi support di sekitar Rp 16.350 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Selain itu, data lowongan pekerjaan AS bulan Mei, dirilis lebih besar dari ekspektasi pasar, yang artinya kondisi ketenagakerjaan AS masih bagus dan berpeluang menaikan inflasi ke depannya.
Pekan ini, pasar masih mewaspadai data penting yaitu data tenaga kerja AS dan notulen rapat kebijakan moneter AS, yang tentunya bisa mendorong penguatan dollar AS lagi bila hasilnya mendukung kenaikan inflasi AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
https://money.kompas.com/read/2024/07/03/095307226/ihsg-langsung-menguat-325-poin-di-awal-perdagangan-3-juli-2024