Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Lanjutkan Penguatan di Awal Sesi

Kompas.com - 04/07/2024, 09:32 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (4/7/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang naik pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.27 WIB, IHSG bergerak pada level 7.217,74 atau naik 20,9 poin (0,29 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.196,75.

Sebanyak 243 saham melaju di zona hijau dan 125 saham di zona merah. Sedangkan 190 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,12 triliun dengan volume 1,8 miliar saham.

Research Division MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana memperkirakan, saat ini, posisi IHSG diperkirakan sudah berada di akhir wave (iii) dari wave [i] dari wave 1 dari wave (3). Support pada level 6.945 - 6.843, resistance pada level 7.219 - 7.256.

“Sehingga IHSG akan rawan terkoreksi membentuk wave (iv) ke rentang area 7.061-7.113. Adapun area penguatan IHSG selanjutnya diperkirakan akan menguji 7.251-7.310,” kata Herditya dalam analisisnya.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Lanjut Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia mayoritas hijau, dengan kenaikan Nikkei 0,1 persen (38,8 poin) ke level 40.619,6, Hang Seng Hong Kong Nikkei menguat 0,31 persen (55,08 poin) ke posisi 18.033,6, dan Strait Times bertambah 0,6 persen (20,6 poin) ke level 3.436,16. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,07 persen (2,02 poin) ke posisi 2.980,35.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.09 WIB rupiah berada pada level Rp 16.336 per dollar AS atau naik 34 poin (0,21 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.396 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi menguat pagi ini setelah data-data ekonomi AS yang dirilis semalam menunjukkan angka yang di bawah perkiraan pasar.

“Hasil ini meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini. Pasar masih menunggu data penting lagi yaitu data tenaga kerja AS bulan Juni versi pemerintah. Potensi penguatan rupiah ke arah Rp 16.300 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.400 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: IHSG Menguat 1,01 Persen, Rupiah Menguat di Akhir Sesi


Data tenaga kerja yaitu Non-Farm Payrolls versi ADP bulan Juni dan klaim tunjangan pengangguran mingguan mengalami kenaikan di bawah perkiraan pasar. Dan data PMI sektor jasa bulan Juni juga menunjukkan sektor jasa di AS mengalami kontraksi, padahal bulan sebelumnya masih di level ekspansi (di atas angka 50).

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Top Up Saldo GoPay Lewat BCA

Cara Top Up Saldo GoPay Lewat BCA

Work Smart
Pentingnya Penguatan Petani untuk Swasembada Gula

Pentingnya Penguatan Petani untuk Swasembada Gula

Whats New
KPPU Dorong Pemerintahan Prabowo-Gibran Alihkan Subsidi LPG ke Pembangunan Jargas Kota

KPPU Dorong Pemerintahan Prabowo-Gibran Alihkan Subsidi LPG ke Pembangunan Jargas Kota

Whats New
BSI Buka Layanan 'Weekend Banking' di 540 Kantor Cabang Selama Juli 2024

BSI Buka Layanan "Weekend Banking" di 540 Kantor Cabang Selama Juli 2024

Whats New
 425.000 Tiket Kereta Api Telah Terjual Selama Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya

425.000 Tiket Kereta Api Telah Terjual Selama Libur Sekolah, Ini Rute Favoritnya

Whats New
Blibli Hadirkan Super Sale 7.7, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Super Sale 7.7, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 70

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 70

Whats New
Unggah Poster Korupsi Adalah Maut, Kementan Ungkap Alasannya

Unggah Poster Korupsi Adalah Maut, Kementan Ungkap Alasannya

Whats New
PUPR Targetkan Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Rampung Pekan Depan

PUPR Targetkan Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Rampung Pekan Depan

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 14 Juli 2024, 'Fresh Graduate' Bisa Daftar

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 14 Juli 2024, "Fresh Graduate" Bisa Daftar

Work Smart
Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Kenali Modusnya

Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Kenali Modusnya

Whats New
China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

China Dianggap jadi Mitra Terpenting Indonesia, Luhut: Kami Ingin Memastikan Hubungan Baik Terus Saling Percaya..

Whats New
Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Bidik Pasar Sumatera Selatan, Supertex Tawarkan Ragam Kain bagi Pencinta Tekstil

Rilis
Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Whats New
Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Influencer yang Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar Diminta Hentikan Kegiatan dan Kembalikan Dana Investor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com