Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Emiten Tekstil Perlengkapan Tidur SPRE Listing di BEI, Harga Saham Melonjak 5,6 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten tekstil yang fokus pada produksi perlengkapan dan alat tidur PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/7/2024).

Di awal sesi perdagangan, harga saham SPRE melonjak 5,6 persen dan berada di level Rp 135 per saham.

Direktur Utama SPRE Rizet Ramawi mengatakan, perseroan menawarkan sebanyak 240 juta lembar saham baru, dengan harga penawaran sebesar Rp 125 per saham. Adapun nominal IPO yang dibidik perseroan mencapai Rp 30 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk membeli persediaan kebutuhan bahan baku produksi, seperti Kain Katun CVC, Dakron (Bed Cover), Dakron (Badan Bantal), Busa, dan Retsleting sebanyak 90,71 persen.

Lalu, sekitar 9,29 persen akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan kendaraan operasional, yang terdiri dari 43,36 persen untuk pembelian mesin untuk menunjang kegiatan produksi, seperti mesin jahit pleating, mesin bed cover, mesin jahit, mesin carding bantal, mesin blower bantal, mesin press bantal, mesin obras, mesin zigzag hingga mesin sirsak.

Adapun 6,64 persen untuk pembelian kendaraan operasional berupa truk 2 unit dan kendaraan operasional 1 unit. 

"Dengan IPO ini, kami membuka peluang sebesar-besarnya bagi masyarakat umum untuk berpartisipasi dan menjadi bagian dalam catatan sejarah perseroan,” kata Rizet.

Dia bilang, dengan penawaran saham ini, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pasar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perlengkapan kamar tidur berkualitas bagi masyarakat di wilayah Sumatera, hingga seluruh Indonesia.

“Ini pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan stakeholders perseroan,” tambahnya.

Prospek bisnis perlengkapan kamar tidur di Indonesia

Rizet mengatakan, bisnis perseroan yang bergerak dalam produksi perlengkapan kamar tidur dan aksesoris rumah tangga berpeluang terus tumbuh seiring dengan meningkatnya jumlah rumah tangga dan daya beli masyarakat.

Berdasarkan catatan BPS, konsumsi rumah tangga menyumbang 53 persen dari total PDB Indonesia.

Besarnya kontribusi tersebut dipengaruhi oleh kategori perlengkapan rumah tangga yang sebagai sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,55 persen dari total konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia.

“Dengan demikian, bisnis perlengkapan kamar tidur di Indonesia bertumbuh dalam jangka panjang. Faktor-faktor seperti pertumbuhan pasar perabotan rumah tangga, tren desain interior dan fashion, perkembangan teknologi dan belanja online, serta kebutuhan masyarakat akan perlengkapan kamar tidur sebagai kebutuhan pokok, membuat prospek bisnis perlengkapan kamar tidur menjanjikan,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2024/07/03/112800126/emiten-tekstil-perlengkapan-tidur-spre-listing-di-bei-harga-saham-melonjak-5-6

Terkini Lainnya

PLTA Mrica Terancam Tutup 2025 gara-gara Sedimentasi Serayu, Ini Upaya TJSL 7 SMV Kemenkeu Selamatkan DAS Serayu

PLTA Mrica Terancam Tutup 2025 gara-gara Sedimentasi Serayu, Ini Upaya TJSL 7 SMV Kemenkeu Selamatkan DAS Serayu

Whats New
Bukan Cuma Lari, Mandiri Jogja Marathon Adalah Event Ramah Lingkungan untuk Kurangi Emisi Karbon

Bukan Cuma Lari, Mandiri Jogja Marathon Adalah Event Ramah Lingkungan untuk Kurangi Emisi Karbon

Whats New
Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Berpotensi Meningkat

Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Berpotensi Meningkat

Whats New
IHSG Koreksi Tipis di Akhir Sesi, Rupiah menguat 20 Poin

IHSG Koreksi Tipis di Akhir Sesi, Rupiah menguat 20 Poin

Whats New
Acer Ekspansi Fasilitas Produksi Tahun Ini, Diharap Mampu Serap Tenaga Kerja Lokal

Acer Ekspansi Fasilitas Produksi Tahun Ini, Diharap Mampu Serap Tenaga Kerja Lokal

Whats New
Siap-siap, Mulai Besok Tarif Tol Surabaya-Mojokerto Naik

Siap-siap, Mulai Besok Tarif Tol Surabaya-Mojokerto Naik

Whats New
Proyeksi Terbaru Sri Mulyani soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hingga Rupiah

Proyeksi Terbaru Sri Mulyani soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hingga Rupiah

Whats New
Efisiensi: Satu-satunya Cara Jadi Negara Maju

Efisiensi: Satu-satunya Cara Jadi Negara Maju

Whats New
10 Negara dengan Biaya Hidup Paling Terjangkau untuk Eskpatriat, Ada Indonesia

10 Negara dengan Biaya Hidup Paling Terjangkau untuk Eskpatriat, Ada Indonesia

Work Smart
BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat

BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
BTN Siapkan Dana hingga Rp 6 Triliun buat Modal BTN Syariah

BTN Siapkan Dana hingga Rp 6 Triliun buat Modal BTN Syariah

Whats New
Kian Melebar, Defisit APBN Juni 2024 Capai Rp 73,3 Triliun

Kian Melebar, Defisit APBN Juni 2024 Capai Rp 73,3 Triliun

Whats New
Strategi Lion Air Group Hadapi Pelemahan Rupiah dan Tarif Batas Atas yang Tak Kunjung Direvisi

Strategi Lion Air Group Hadapi Pelemahan Rupiah dan Tarif Batas Atas yang Tak Kunjung Direvisi

Whats New
Emiten Cucu Suharto GOLF Resmi Listing di BEI, Harga Sahamnya Sentuh ARA

Emiten Cucu Suharto GOLF Resmi Listing di BEI, Harga Sahamnya Sentuh ARA

Whats New
Survei BI: Keyakinan Konsumen pada Juni 2024 Menurun, tapi Tetap Kuat

Survei BI: Keyakinan Konsumen pada Juni 2024 Menurun, tapi Tetap Kuat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke