Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagub Sumut Protes Pemecatanmya

Kompas.com - 09/03/2008, 19:07 WIB

MEDAN, MINGGU - Lama tak bereaksi atas pemecatan dirinya sebagai anggota Partai Golkar, calon gubernur Sumatera Utara yang diusung koalisi Partai Demokrat, Partai Bintang Reformasi dan Partai Amanat Nasional, Abdul Wahab Dalimunthe mengatakan akan memprotes pemec atan tersebut. Wahab menilai, pemecatan dirinya dari Partai Golkar sesuatu yang tidak adil.

"Saya tunggu proses pemilihan gubernur ini selesai, baru saya akan lakukan protes secara resmi. Pemecatan saya ini kan sangat tidak fair. Apalagi pemilihan cal on gubernur dari Partai Golkar tidak melalui konvensi. Kecuali, saya kalah dalam konvensi Partai Golkar, kemudian saya tetap maju dalam pencalonan lewat parpol lain, baru saya salah. Ini tak ada konvensi, tetapi saya malah dipecat, " katanya.

DPP Partai Golkar secara resmi memecat Wahab yang pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut, pada 12 Februari lalu. Selain Wahab, DPP Partai Golkar juga memecat Syamsul Arifin yang merupakan Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Kabupaten Langkat. Keduanya di pecat karena maju dalam pemilihan gubernur Sumut melalui partai politik di luar Partai Golkar. Partai Golkar sendiri mencalonkan Ali Umri yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Sumut sekarang.

Wahab mengungkapkan saat ini sebenarnya tak etis membicarakan persoalan dirinya dengan Partai Golkar, karena dia sekarang diusung parpol lain dalam pemilihan gubernur. Hanya saja Wahab mengatakan, karena pemecatan dirinya sangat tidak fair, maka dia merasa berhak untuk melakukan keberatan. "Keberatannya akan saya ajukan setelah proses pemilihan gubernur ini selesai," ujarnya.

Akibat pemecatannya ini, Wahab juga di-recall dari keanggotannya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut. Sebelumnya Wahab menjabat sebagai Ketua DPRD Sumut. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Wahab harus langsung non aktif sebagai Ketua DPRD Sumut begitu resmi maju sebagai calon gubernur. Tetapi karena dia di-recall oleh Partai Golkar, Wahab tak hanya non aktif tetapi juga harus angkat kaki dari DPRD Sumut.

Meski dipecat dari Partai Golkar, Wahab masih sangat optimistis bisa meraup suara dari kantong-kantong Partai Golkar. Sebagai mantan Ketua DPD Partai Golkar Sumut periode 2001-2004 -partai ini menang dalam pemilu legislatif di Sumut tahun 2004 setelah dalam pemilu sebelumnya kalah dari PDI Perjuangan- Wahab mengaku masih banyak pengikutnya yang merupakan kader Partai Golkar.

"Tetapi saya tak akan bilang siapa saja mereka, nanti kalau ketahuan bisa-bisa ikut pula dipecat seperti saya. Yang jelas adalah itu," ujar Wahab kalem. Apalagi menurut Wahab secara moral, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung juga mendukung pencalonan dirinya sebagai gubernur Sumut.

Bahkan dia berujar, dengan koalisi tiga parpol yang mengusungnya sekarang ini, Wahab merasa sebagai calon gubernu r yang paling siap di antara keempat calon lainnya. Terkait konflik internal di tubuh DPW PAN Sumut yang terjadi sebelum partai ini mendukungnya, Wahab mengatakan hal tersebut tak akan mengurangi jumlah konstituen PAN yang memilih dirinya.

"Konflik internal biasa terjadi di parpol mana pun, dan sekarang sudah selesai. Saya tetap optimistis. Bahkan kalau mau fair, di antara keempat kandidat lainnya, mungkin saya yang paling siap. Jika terpilih, mungkin saya yang akan langsung bisa bekerja," katanya. (BIL)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com