Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Terpuruk, IHSG Anjlok 91 Poin

Kompas.com - 03/07/2008, 16:11 WIB

JAKARTA,KAMIS -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terpuruk hampir 100 poin. IHSG Kamis (3/7) sore ditutup melorot 91,863 poin atau 3,86 persen ke posisi 2.286,611

Dengan hanya 26 saham yang menguat, indikator BEI lainnya juga anjlok ke posisi merah. indeks Kompas100 melorot 23,630 poin (4,02 persen) menjadi 563,575. indeks 45 saham terlikuid (LQ45) melemah 21,375 poin (4,25 persen) ke posisi 481,687. Serta Jakarta Islamic Index (JII) merosot 26,264 poin (6,03 persen) ke posisi 409,564.

Sejak pembukaan sesi siang, indeks sama sekali tidak beranjak, bahkan terus menukik dan sempat melemah lebih dari 100 poin. Rontoknya saham-saham sektor pertambangan dan perkebunan serta diikuti saham sektor lainnya, membuat indeks benar-benar kebakaran. Kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan BI Rate menjadi 8,75 persen pun tidak ditoleh pelaku pasar.

Pasar lebih memperhatikan bursa global yang khawatir terhadap terus melonjaknya harga minyak mentah dunia hingga menembus 145 dollar AS per barrel.

Volume perdagangan hari ini mencapai 2,423 miliar saham dengan nilai Rp 7,349 triliun dari 82.176. Sebanyak 207 saham turun mendominasi perdagangan dibanding 26 saham naik dan 35 saham stagnan.

Saham-saham yang turun antara lain Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun Rp 2.800 ke Rp 31.700. PT Bukit Asam (PTBA) turun Rp 1.200 ke Rp 15.250. Bumi Resources (BUMI) melemah Rp 1.150 ke Rp 7.150. United Traktor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 11.700. Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 1.050 ke Rp 28.450. Serta Timah (TINS) melemah Rp 800 ke Rp 37.300.

Sementara mayoritas bursa regional terpuruk di zona merah seiring dengan melonjaknya harga minyak mentah di atas 145 dollar AS per barrel.

Bursa-bursa utama regional yang berkubang di area negatif, anatara lain indeks Nikkei225 Jepang , indeks Hang Seng Hongkong, indeks All Ordinaries Australia, indeks Kospi Korsel serta indeks Straits Times Singapura. Sedang indeks Tertimbang Taiwan berhasil naik  40,24 poin (0,55 persen) pada 7.394,10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com