Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kue Kering, Bisnis Musiman yang Tak Pernah Kering

Kompas.com - 06/10/2008, 08:30 WIB

YOGYAKARTA, SENIN – Kue kering menjadi menu wajib pada Hari Raya. Kalau di meja makan sudah tertata hidangan lengkap, di salah satu sudut ruang tamu juga harus ada sekumpulan kue kering. Untuk merayakan acara kumpul keluarga besar, rasanya belum cukup tanpa kue kering, seperti nastar, putri salju, kastengel, sagu keju, dan lidah kucing. Selain karena rasanya yang gurih dan nikmat di lidah, kue-kue tersebut juga terkenal daya tahannya. Bahkan, bisa bertahan hingga sebulan lebih.

Bisnis kue kering memang menarik. Siapa saja bisa menyajikan barang yang sejenis, tetapi dengan kualitas yang berbeda. "Ini bisnis musiman. Siapa saja bisa melakukannya," kata Tini, ibu rumah tangga yang memiliki usaha kue kering di kawasan Sleman, Yogyakarta.

Tini memulai usaha kue keringnya pada 1993. Saat itu modalnya hanya sekitar Rp 300.000-Rp 500.000 yang dibelanjakaannya untuk membeli bahan-bahan dasar pembuat kue dan toples. Awalnya Tini hanya belajar membuat kue dari kumpulan resep yang diperolehnya dari majalah. Selain membuat untuk sendiri, dia juga menitipkannya di warung-warung dan koperasi unit desa. Suatu ketika, sang suami membawa beberapa kue kering buatan Tini ke kantor tempatnya bekerja. Hasilnya, pesanan terus mengalir.

Menurut Tini, kue kering, seperti nastar, kastengel, dan putri salju, paling banyak peminatnya. Terlebih, harga yang ia tawarkan juga tidak terlalu mahal. Berkisar Rp 27.000-Rp 35.000 per toples. Di tangan penjual lain, kue favorit kastengel dan nastar setoplesnya (500 gram) ada yang ditawarkan hingga Rp 55.000-Rp 100.000. Keuntungannya? Tini menuturkan, "Lumayanlah bisa untuk tambah-tambah Lebaran."

Selain harga, Tini mengaku selalu menjaga kualitas rasa kue bikinannya. Nastar misalnya, kekuatan rasanya terletak pada selai nanas dan stroberi yang ada di dalam kue dan kerenyahan adonan kue. Ditambah dengan rasa gurih dari olesan mentega dan kuning telur pada saat dipanggang. Begitu pula dengan kastengel yang begitu kental dengan rasa kejunya.

Namun, menurut Tini, dengan kenaikan harga bahan baku kue beberapa waktu terakhir ini, terasa memberatkan usahanya. Karena itu, Tini tidak hanya mengandalkan usaha kue keringnya. Untuk sehari-hari, dia juga menerima pesanan snack dan nasi kotak. "Belakangan harga bahan baku  naik beberapa kali lipat. Selain itu, kue kering sifatnya musiman. Jadi, untuk harian saya melayani pesanan snack dan nasi kotak," kata Tini. Semua pesanan dikerjakan dari  rumahnya sendiri.

Tini Catering
Perum Ambarketawang Indah
Yogyakarta
0274-6537109

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com