SURABAYA, SABTU - Kalangan buruh diminta ikut prihatin dan memahami kesulitan serta tekanan yang dialami para pengusaha, akibat krisis keuangan global yang terjadi beberapa bulan terakhir.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Kadin Jawa Timur, Erlangga Satriagung di Surabaya, Sabtu, menanggapi kondisi dunia usaha di Jatim setelah terjadinya krisis keuangan global.
"Tidak ada satu pun pengusaha yang senang untuk menutup usahanya dan memberhentikan para pekerjanya, kecuali sangat terpaksa. Makanya dalam kondisi seperti sekarang, pengusaha juga minta buruh ikut prihatin," katanya berharap.
Erlangga memastikan kalau krisis global yang melanda banyak negara di dunia, dampaknya juga sudah dirasakan kalangan dunia usaha di Jatim, terutama sektor riil. Kendati sejauh ini belum ada PHK, tapi kondisi dunia usaha sudah jauh menurun dan perlu dukungan kebijakan dari pemerintah untuk menyelamatkan dari kehancuran.
"Selama tidak ada solusi terbaik dari pemerintah maupun BI (Bank Indonesia), dunia usaha akan hancur dan ujung-ujungnya jelas rasionalisasi buruh," kata pria yang akrab disapa Agung ini menegaskan.
"Saat ini saja, pesanan barang dari pasar luar negeri, khususnya AS dan Eropa sudah turun sekitar 40 persen. Sedangkan komponen impor juga naik, akibat dolar yang melonjak," katanya.
Mengutip laporan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Apresindo), ia menyebutkan bahwa sekitar 35 ribu buruh industri sepatu dalam negeri terancam dirumahkan, kalau krisis ini tidak cepat teratasi. "Padahal, sebagian besar industri sepatu ada di Jatim," katanya menegaskan.