Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian, dan Rusun ASN di IKN

Kompas.com - 03/05/2024, 12:10 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE) memenangi tender yang dilaksanakan pemerintah untuk menyediakan lift dan eskalator untuk sejumlah gedung utama di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pengiriman perdana produk lift dan eskalator MJEE dari pabrik di Karawang International Industry City (KIIC) Karawang untuk IKN dilakukan pada 2 Mei 2024.

Presiden Direktur PT Mitsubishi Jaya Elevator & Escalator (MJEE) Christian Satrya mengatakan, secara total, pihaknya memasok 90 unit lift dan eskalator untuk sejumlah gedung utama di IKN.

Dia memaparkan, sebelumnya pada 26 Februari 2024, principal MJEE yaitu Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation (MEBS) di Tokyo mengumumkan bahwa MJEE telah berasil mendapatkan pesanan untuk 55 unit lift dan eskalator bagi beberapa proyek penting di IKN. Kemudian, per Mei 2024 jumlahnya telah menjadi 90 unit.

“Untuk nilai proyek, mohon maaf kami tidak bisa paparkan,” kata Satrya di pabrik MJEE di KIIC Karawang, Kamis (2/5/2024).

Baca juga: Jokowi Tinjau Kantor Presiden di IKN, Pembangunan Sudah Capai 74 Persen

Rinciannya, untuk kantor Sekretariat Presiden di IKN MJEE pasok 6 unit lift. Untuk Istana Negara di IKN 3 unit lift, 8 unit eskalator dan 1 unit dumbwaiter.

Untuk Kantor Presiden di IKN, MJEE pasok 5 unit lift, 12 unit eskalator, dan 1 unit dumbwaiter.

Kemudian, untuk Rusun ASN-1 di IKN, MJEE pasok 27 unit lift. Untuk kantor BI 6 unit lift, sedangkan untuk Kantor Kementerian Sekretariat Negara 19 unit lift dan 2 unit eskalator.

“Saat ini, sebagian besar proses fabrikasi unit-unit tersebut sudah selesai atau mencapai 70 persen dan pemasangan di proyek-proyek tersebut telah dimulai sejak Februari 2024,” jelas Satrya.

Baca juga: Bakal Pindah ke IKN, Erick Thohir Tawarkan Investor Kelola Aset BUMN di Jakarta

TKDN Produk MJEE

Satrya menjelaskan, pihaknya terus mendorong produk-produknya mencapai TKDN hingga 40 persen. Upaya ini didukung penuh oleh pihak Mitsubishi Electric Building Solutions dan JAYA Group.

Satyra menjelaskan, pada 2021 MJEE telah mendapatkan sertifikasi TKDN untuk empat tipe sistem lift dengan kandungan lokal 31,55 persen-41,22 persen.

“Saat ini kami dalam proses verifikasi untuk menambah sertifikasi TKDN dengan perluasan cakupan produk dan sekaligus meningkatkan capaian TKDN sebesar 40 persen atau lebih bagi semua sistem lift tersebut. Diperkirakan sertifikasi ini akan selesai di pertengahan tahun 2024,” jelasnya.

Saat ini produk lift dan eskalator mendapatkan pangsa pasar 12 persen di pasar gedung bertingkat di Indonesia. Antara lain untuk gedung-gedung perkantoran, apartemen, hotel & resort, pusat perbelanjaan, universitas, rumah sakit, fasilitas publik, kedutaan besar, ataupun kompleks perumahan.

Hingga saat ini, akumulasi penjualan unit kami telah mencapai sekitar 10.000 unit dan sekitar 8.000 unit dalam perawatan oleh tim-tim servis kami yang tersebar di seluruh Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com