Satrya mengatakan, pelemahan rupiah di angka Rp 16.000 per dollar AS merupakan hal berat yang dipikul perusahaan.
Namun, dengan kepercayaan untuk berkontribusi ke IKN, pihaknya didukung oleh group holders akan berusaha sebaik mungkin melaksanakan pesanan yang sudah dilakukan pemerintah.
"(Pelemahan rupiah) akan berat. Akan ada biaya yang membengkak. Tapi, kami juga mengharapkan hal ini tidak selamanya. Sebab, BI sudah menaikkan suku bunga acuan. Saya masih percaya ini hanya sementara," ujar Satrya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.