Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, BPPN Bakal Hidup Lagi

Kompas.com - 23/01/2009, 09:20 WIB

JAKARTA, JUMAT — Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) rupanya sepakat  mendirikan kembali Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Alasannya, di dalam Rancangan Undang-Undang Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK) disebutkan bakal pendirian badan khusus selain Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mengelola aset-aset perbankan.

Ketua Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) Raden Pardede mengatakan, adanya klausul tersebut lebih berdasarkan pertimbangan lebih cepat menangani bank yang tidak sehat. Jadi, bila ada lima sampai 10 bank yang sekaligus sekarat dan LPS tidak mampu menangambil alih lantaran terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dan modal, maka badan khusus tersebutlah yang mengambil alih.

Pencantuman klausul tersebut juga sebagai bentuk konkret pemerintah belajar dari kasus banyaknya bank bangkrut pada tahun 1997. Waktu itu, perbankan yang sekarat ditangani BPPN. "Sebetulnya kita hanya buat lebih tegas lagi supaya hak-hak badan khusus lebih kuat kalau dia harus melakukan tindakan. Dengan RUU ini ada framework yg lebih jelas," sambungnya.

Dengan demikian, bila dulu BPPN yang dibentuk berdasarkan UU Perbankan Nasional lewat Keputusan Presiden (Keppres), maka kini lewat sebuah UU. "Jadi ini semacam pemerintah membuka opsi karena kita tidak tahu kapan akan terjadi krisis," imbuh Raden yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). (Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com