JAKARTA, RABU — Pemerintah Indonesia harus memanfaatkan kunjungan Menlu AS Hillary Clinton untuk menolak kebijakan Buy America yang tersirat dalam program stimulus ekonomi AS 2009. Buy America dinilai sebagai perilaku AS yang proteksionistis dan akan memicu perang dagang.
Kadin menyatakan Indonesia jelas sangat dirugikan oleh kebijakan seperti itu. Karena AS adalah salah satu tujuan utama produk ekspor RI, selain Uni Eropa. Produk ekspor RI seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, mebel atau furniture, produk perkebunan dan ikan serta hasil laut lainnya, selama ini menjadi langganan pasar AS.
"Kalau AS memaksa warganya hanya membeli produk Amerika, industri TPT dan alas kaki Indonesia dipastikan runtuh," ujar Bambang Soesatyo, Ketua Komite Tetap Perdagangan Dalam Negeri Kadin Indonesia melalui telepon, Rabu (18/2).
Pemerintah Indonesia perlu merespons kedatangan Hillary dengan pendekatan politik dan ekonomi. Kalau AS menginginkan peran Indonesia yang kuat dan konstruktif di dunia Islam maupun di kawasan Asia Tenggara, AS harus kooperatif dan partisipatif dalam pemulihan ekonomi Indonesia. (Kontan)