Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bank Century Kirim Surat ke SBY

Kompas.com - 27/02/2009, 08:17 WIB

JAKARTA, JUMAT - Korban produk reksadana dan descretionary fund PT Antaboga Delta Securities, Bank Century, mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kopian dari surat tertanggal 23 Februari 2009 itu dibagikan sejumlah korban Century kepada wartawan sebelum mengikuti rapat kerja antara Gubernur Bank Indonesia Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (26/2) yang membahas penyelesaian Bank Century.

Surat berisi enam butir pernyataan sikap yang ditandatangani lima nasabah korban Century yaitu Ziput L, HA Rachman, Henywaty, Gunawan Setiadi, dan Wahyudi. Berikut enam butir pernyataan sikap para korban Century:

1. Bahwa defakto sejak tahun 2002 sampai 2008 Bank Century menjual produk reksadana itu kepada para nasabahnya dan ternyata dikemudian hari diketahui produk itu tak layak jual sehingga rugikan nasabahnya dan timbulkan tragedi nasabah bank Century.
2. Bahwa terjadinya tragedi tersebut adalah sebagai wujud nyata akibat dari ketidakmampuan dan kegagalan pemerintah dalam hal ini BI dan Bapepam-LK memberi perlindungan dan pengayoman ke masyarakat pada umumnya dan nasabah Century pada khususnya.
3. Bahwa LPS dan direksi Bank Century ternyata tak mampu, tak peka dan sangat lamban dalam merespon tragedi ini sehingga terjadilah eskalasi keresahan dari nasabah hal mana berakibat fatal dan memakan 4 korban bunuh diri, 1 nasabah Jambi meninggal dunia, 2 nasabah Jambi tertolong dan kepala cabang Century Surabaya tertolong
4. Bahwa tanggal 10 Februari 2009 Komisi XI DPR RI mendesak LPS mengganti dana nasabah Bank Century yang hilang sebagai pertanggungjawaban atas perbuatan Bank Century yang telah merugikan nasabah dengan menjual produk reksadana Antaboga
yang tak layak jual ke nasabahnya.
5. Bahwa pada 10 Februari 2009 Deputi Gubernur BI Siti Ch Fadjrijah menyatakan bahwa terjadinya kasus penyelewengan dana nasabah Century karena kelalaian dan lemahnya pengawasan BI serta Bapepam-LK. Kami sangat hargai jiwa besar dan perilaku satria dari BI yang berkenan dan berani akui kesalahan.
6. Bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang berani menyatakan: Right is Right, Wrong is Wrong. Bangsa Indonesia bukan bangsa kerdil yang menganut semboyan right or wrong my country. Right dan wrong adalah dua hal berbeda, jika dicampurkan menjadi satu tentu akan menyengsarakan rakyat. Kebesaran suatu bangsa dinilai dari keberanian untuk mengakui kesalahan dan berani untuk memperbaiki kesalahannya. Ini adalah wejangan yang berkali-kali disampaikan oleh Bapak SBY kepada rakyat Indonesia.

Atas dasar itu diats, nyuwun duko, dengan segala kerendahan hati kami mohon sekiranya pemerintah berkenan memperbaki kesalahan dan menyelamatkan kami dari tragedi ini dengan memerintahkan LPS/Bank Century bertanggungjawab penuh atas kerugian para nasabah sebagai akibat dari penjualan reksadana tidak layak jual oleh Bank Century.

Demikian permohonan kami atas perhatian dan terkabulnya permohonan ini kami haturkan banyak terima kasih. Dan kami mohon maaf atas sedalam-dalamnya kepada Bapak bila ada hal yang tidak berkenan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com