Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Levis Pesan Sepatu Pada Pabrik Indonesia

Kompas.com - 16/03/2009, 09:24 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - PT Prima Inreksa Industries akhirnya bisa memiliki nafas lebih panjang dalam menghadapi krisis keuangan global ini. Mantan kontraktor sepatu merek Adidas ini berhasil mendapat pesanan produksi baru.

Kali ini, pemegang merek produk pakaian terkemuka asal Amerika, Levi's, menunjuk Prima Inreksa memproduksi sepatu dengan merek sama. "Prima Inreksa mendapat pesanan dari Levi's sebanyak 200.000 pasang per bulan," ujar Direktur Industri Aneka Departemen Perindustrian (Depperin) Budi Irmawan, akhir pekan lalu.

Masuknya order Levi's ini tentu ibarat oase di tengah gurun bagi Prima Inreksa. Sejak kontrak dengan Adidas berakhir Desember 2008, perusahaan sepatu yang pabriknya berlokasi di Tangerang ini terancam berhenti berproduksi. Maklum, perusahaan milik Endang Utari Mokodompit yang menggarap pesanan Adidas sejak 1997 ini memang banyak bergantung pada pesanan sepatu Adidas.

Hanya saja, menurut Budi, kontrak pesanan sepatu Levi's itu hanya berlaku selama tiga bulan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Levi's bakal tetap memesan ke Prima Inreksa. "Biasanya, mereka akan melihat dulu kualitas produknya seperti apa. Jika cocok, mereka akan memperpanjang kontrak," tutur Budi.

Sayang, KONTAN belum bisa menghubungi pihak Prima Inreksa untuk mendapatkan konfirmasi soal kabar ini.

Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyambut baik masuknya Levi's sebagai mitra baru Prima Inreksa. Aprisindo menilai, Levi's bakal menggairahkan kembali industri sepatu nasional. Apalagi, tahun ini nilai ekspor sepatu Indonesia diprediksi stagnan di kisaran 1,8 miliar dollar AS karena permintaan ekspor melemah.

Hanya saja, produsen masih agak tertolong dengan rencana pemerintah mewajibkan pemakaian produk lokal, termasuk sepatu. "Konsumsi sepatu di dalam negeri bisa naik 20 persen atau senilai Rp 5 triliun tahun ini," kata Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko kemarin (15/3).

Tahun 2008, dari total pasar sepatu dalam negeri sebesar Rp 25 triliun, produk lokal hanya menguasai 40 persen pangsa pasar. Sisanya dikuasai produk impor. "Tahun ini, kami memprediksi nilainya naik menjadi Rp 30 triliun," ujar Eddy.  (Nurmayanti/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com