JAKARTA, KOMPAS.com —
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal, Rabu (8/4) di Jakarta, memaparkan sejumlah langkah yang akan dilakukan Pertamina.
Posisi stok BBM dan elpiji nasional saat ini rata-rata cukup untuk kebutuhan 25 hari. Khusus untuk premium, Pertamina berusaha menaikkan posisi stok nasional dari rata-rata 15 hari menjadi 20 hari.
Untuk mengamankan BBM, Pertamina memantau kecukupan stok di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum dan ketersediaan delivery order. Pertamina akan berkoordinasi dengan bank setempat agar dapat membuka layanan penerimaan setoran BBM pada tanggal 10-11 April 2009.
Depot-depot BBM tetap harus berjalan 24 jam untuk memastikan pelayanan angkutan BBM. Pertamina juga menyiapkan tambahan mobil tangki di daerah-daerah yang rawan banjir.
Adapun untuk pengamanan elpiji, depot bisa beroperasi jika diperlukan pada saat libur pemilu. Stasiun pengisian elpiji akan beroperasi selama 24 jam.
Pertamina telah meningkatkan stok cadangan elpiji di Terminal Tanjung Uban. Peningkatan koordinasi pemakaian pelabuhan juga dilakukan di beberapa lokasi pelabuhan bongkar elpiji.
Selain itu, empat kapal bermuatan elpiji, masing-masing berkapasitas 10.000 metrik ton, disiapkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan di Terminal Eretan, Indramayu. Pertamina menjamin tidak ada pembatasan pembelian elpiji kemasan 12 kilogram dan 50 kilogram.