JAKARTA, KOMPAS.com — Saham-saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/4) siang, mantap di zona hijau, dengan dukungan sektor pertambangan, perbankan, miscelanneous industry, dan perdagangan.
Indeks Harga Saham Gabungan sesi pertama ditutup naik 37,624 poin atau 2,29 persen pada 1.681,809.
Sebanyak 105 saham naik mendominasi perdagangan sesi ini dibandingkan 40 saham turun dan 61 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 2,628 triliun dari 69.706 kali transaksi dengan volume 6,314 miliar saham.
Adapun indeks Kompas100 juga meningkat 2,53 persen, indeks LQ45 menguat 2,58 persen, serta Jakarta Islamic Index naik 1,82 persen.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS siang ini juga menguat. Mata uang RI ini berada di posisi Rp 10.675 per dollar AS.
Menurut Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib, seperti dikutip Antara, penguatan rupiah akibat aksi beli rupiah oleh pelaku pasar setelah dua pekan lalu terpuruk.
"Aksi beli rupiah itu terutama dilakukan pelaku asing yang khawatir dengan wabah flu babi yang telah melanda di berbagai negara, karena itu pelaku cenderung mengalihkan dananya ke pasar modal Indonesia yang dinilai lebih aman," sebut dia.
Dikatakannya, sentimen pasar masih positif, apalagi dengan keluarnya data Biro Pusat Statistik (BPS) mengenai laju inflasi April 2009. Menurut Kostaman, laporan BPS pada awal bulan ini kemungkinan besar positif bahwa laju inflasi April 2009 akan lebih rendah ketimbang bulan lalu. "Faktor tersebut juga akan memberikan sentimen positif pasar yang memicu rupiah kembali bergerak naik," katanya.
Masuknya investor asing ke pasar modal, lanjut dia, memberikan pengaruh positif kepada pasar uang, khususnya rupiah dan mendorong pergerakan mata uang itu menguat. "Kami optimis rupiah akan dapat mendekati angka Rp 10.500 per dollar AS yang selama ini sulit ditempuh," ujarnya.