Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Sidang ADB, PT Pos Terbitkan Sampul Peringatan ADB

Kompas.com - 04/05/2009, 11:24 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com — PT Pos Indonesia menerbitkan sampul peringatan seri 42th Annual Meeting ADB sebagai penghargaan kepada Bank Pembangunan Asia (ADB) yang menyelenggarakan sidang tahunan di Nusa Dua, Bali.

"Pos Indonesia menyuguhkan special contribution yang unik dan pribadi, yakni meluncurkan sampul peringatan seri 42th Annual Meeting ADB," kata Vice President Director PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana di Nusa Dua, Bali, Senin (4/5).

Ia menyebutkan, sampul peringatan akan ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 4 Mei 2009 dengan disaksikan oleh Presiden ADB Haruhiko Kuroda.
   
Dalam kesempatan penyelenggaraan Sidang Tahunan Ke-42 ADB, PT Pos juga memberikan kontribusi khusus untuk mendukung pencitraan Indonesia. "Pos membuat desain icon atau cindera mata welcome stamp sebagai hadiah dari penyelenggara, yakni Departemen Keuangan bersama PT Pos Indonesia, kepada delegasi dari 67 negara," katanya.
   
Dalam kesempatan Sidang Tahunan Ke-42 ADB ini, Pos juga memberikan pelayanan meliputi layanan mail, logistik, dan pelayanan keuangan sesuai kebutuhan peserta sidang. "Juga memberikan produk lain, seperti penjualan perangko, benda-benda pos, kartu pos dan sampul, benda filateli, serta prangko prisma," katanya.
                                       
Modernisasi

Ketut juga menyatakan bahwa pihaknya tahun ini mencanangkan modernisasi pelayanan pos mengimbangi pesatnya perubahan paradigma masyarakat terhadap kualitas pelayanan.

"PT Pos melakukan terobosan-terobosan modern dan inovatif sesuai perkembangan teknologi untuk mengimbangi perubahan pesat saat ini," katanya.
   
Ia menyebutkan, jaringan pos yang mencapai 22.000 titik layanan dan lebih dari 3.500 kantor pos, dalam menjalankan operasinya akan difasilitasi dengan teknologi informasi dan komunikasi yang modern.

"Dengan demikian, Pos Indonesia siap menghadapi berbagai tugas yang diberikan oleh pemerintah walau dalam era liberalisasi yang penuh dengan persaingan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com