Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Listrik, Pembangunan Rumah Sederhana Terhambat

Kompas.com - 10/05/2009, 17:40 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Sampai dengan bulan Mei 2009, daftar tunggu pemasangan jaringan listrik di Jawa Timur mencapai 900 megavolt ampere dan diprediksi baru akan terpasang sepenuhnya pada tahun 2011. Dengan demikian, dipastikan PLN tak akan membangun jaringan baru sebelum beban tersebut terpenuhi.

Juru bicara PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Agus Widayanto mengatakan, PLN tak memiliki investasi lagi untuk pemasangan jaringan baru. Bahkan untuk biaya operasional saja PLN harus mendapatkan subsidi dari pemerintah.

"Harga jual listrik masih di bawah harga pokok, yaitu Rp 630 per KWH (kilo watt hour) dari harga sebenarnya Rp 1.023 per KWH. Sejak tahun 2003 harga ini tak pernah mengalami perubahan," ujar Agus, Minggu (10/5) di Surabaya.

Menurut Agus, dengan keterbatasan pengadaan jaringan listrik yang dialami PLN maka calon konsumen baru akan dilayani setelah masuk daftar tunggu. Hal ini berlaku bagi daerah layanan yang belum memiliki jaringan infrastruktur listrik.

Hambat pembangunan RSH

Situasi ini berimbas pada pengembangan rumah sederhana (RSH) di Jawa Timur yang sebagian besar dibangun di daerah pinggiran yang belum memiliki jaringan listrik. Sekretaris DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur Nur Wakhid mengatakan, pemasangan jaringan listrik menyita pembiayaan RSH sekitar 10 persen dari harga RSH per unit Rp 155 juta.

"Biaya pemasangan jaringan listrik menjadi beban utama pembangunan RSH saat ini. Pengembang harus menyiapkan anggaran sendiri sekitar Rp 5 juta hingga Rp 5,5 juta per unit RSH untuk pembangunan jaringan listrik, padahal pemerintah telah mematok harga RSH maksimal Rp 155 per unit," ucapnya.

Menurut Nur Wakhid, selain pembangunan jaringan, pengembang masih harus menanggung beban lain, seperti biaya perizinan hingga kenaikan harga material, khususnya semen.

"Pembangunan RSH adalah kewajiban pemerintah dan bukan sekedar pengembang saja. Karena itu, seluruh pemangku kepentingan dan pemerintah harus mendukung pebangunan RSH dengan segala kemudahan. Stimulus kredit pemilikan rumah dan penyediaan uang muka banyak bermunculan, tetapi kemudahan bagi pengembang sangat minim," tutur Nur Wakhid.

Hingga bulan Mei 2009, pembangunan RSH di Jawa Timur baru mencapai 4.000 unit dari target tahun 2009 sebanyak 11.000 unit. Padahal penumpukan kebutuhan perumahan atau backlog di Jawa Timur hingga 2009 sebesar 300.000 unit.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya Provinsi Jawa Timur Budi Susilo menyatakan, sebagai program penyediaan pemukiman bagi masyarakat golongan ekonomi bawah, pembangunan RSH harus mendapatkan kemudahan. Pemerintah secara khusus dapat mengalokasikan subsidi penyediaan jaringan listrik melalui APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com