Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Janggal, BEI Telusuri Aksi Bentoel

Kompas.com - 23/06/2009, 08:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia akan menelusuri kemungkinan adanya pelanggaran pada transaksi tutup sendiri saham PT Bentoel International Investama Tbk pada Rabu lalu. Transaksi ini dinilai janggal karena tanpa didahului dengan keterbukaan informasi.

Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito, Senin (22/6), mengatakan, transaksi tutup sendiri (crossing) 85 persen saham Bentoel oleh British American Tobacco (BAT) itu sempat membingungkan pelaku pasar karena secara tiba-tiba nilai perdagangan melonjak tinggi.

Pada Rabu lalu sekitar pukul 09.31 atau satu menit setelah perdagangan saham dibuka, nilai transaksi di BEI langsung mencapai Rp 5 triliun lebih. Hal ini menimbulkan banyak tanda tanya di kalangan pelaku pasar.

”Banyak yang terperanjat dan menanyakan kepada kami apa yang terjadi. Kami sendiri saat itu tidak tahu sama sekali. Setelah kami periksa, baru paham hal itu akibat transaksi tutup sendiri saham Bentoel,” ujar Eddy.

BAT resmi mengakuisisi 85 persen saham Bentoel dari PT Rajawali Corpora milik Peter Sondakh dan pemegang saham lain pada Rabu lalu.

Nilai akuisisi itu 494 juta dollar AS setara Rp 5 triliun atau Rp 873 per saham. Adapun 15 persen saham Bentoel lainnya masih dimiliki publik dan akan diambil alih oleh BAT melalui penawaran tender.

Menurut Eddy, sebelum melakukan transaksi tutup sendiri, sudah seharusnya emiten memberikan keterbukaan informasi terlebih dahulu. Hal itu perlu agar tidak menimbulkan tanda tanya dan kepanikan di pasar yang bisa mengganggu mekanisme perdagangan.

”Kami akan telusuri apakah tidak memberikan keterbukaan informasi di awal ini merupakan pelanggaran terhadap peraturan BEI atau Bapepam. Kalau tidak ada yang dilanggar, ini perlu diantisipasi dengan membuat peraturan baru agar ke depan tidak terulang lagi,” ungkap Eddy. 

Nilai transaksi yang tiba-tiba melonjak drastis di lantai bursa tergolong sensitif bagi investor dalam pengambilan keputusan. Hal itu bisa saja dilihat sebagai aksi beli atau jual besaran- besaran sehingga perlu diwaspadai atau bila perlu diikuti.

Saham tambang 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com