Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 100 Rumah, Baru Satu Rumah yang Punya Komputer...

Kompas.com - 23/06/2009, 17:35 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — SD Negeri 54 Malolo dan SD Inpres 171, di Desa Komara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menabung untuk membeli komputer guna menambah bantuan 20 unit komputer dari operator telekomunikasi swasta.

Menurut Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Titon Dutono, Selasa (23/6) di Makassar, sekolah dasar yang mendapatkan bantuan perangkat tersebut tengah menabung untuk membeli komputer. Untuk itu, Titon berharap penyerahan bantuan serupa sebaiknya dilakukan berdasarkan informasi yang tepat. Semua pihak terkait, terutama pemerintah daerah, harus menyiapkan informasi mengenai kebutuhan masyarakatnya.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dirjen Postel, dari 100 rumah di desa di Indonesia baru satu rumah yang memiliki komputer. Sementara untuk kota-kota besar, dari 100 rumah terdapat 10 sepuluh rumah yang memiliki komputer.

Kondisi tersebut, ujarnya, sangat berbeda dengan rumah masyarakat di negara Belanda. Dari 100 rumah di negara kincir angin tersebut, setiap rumah sudah memiliki satu unit komputer.

"Ada internet membuat kami dapat informasi lebih banyak lagi," ucap Yunus Fatah, seorang siswa SD.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Suriah, seorang guru SD yang mendapatkan bantuan tersebut.

"Dengan internet kita bisa mendapatkan informasi lebih banyak lagi untuk kegiatan belajar," katanya.

Tahun ini pemerintah menargetkan bisa menyelesaikan jaringan internet di seluruh desa sebanyak 32.000 jaringan dari 72.000 desa sasaran. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 1,4 triliun.

Dana tersebut, katanya, belum termasuk bantuan yang diberikan penyedia jaringan swasta. Titon beharap, pada 2010 mendatang program desa pintar tersebut dapat dituntaskan serta terus akan meluas hingga berbagai pelosok di wilayah Indonesia timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Whats New
Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com