Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Kompas.com - 10/05/2024, 23:54 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Singapore Airlines Group memesan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable avitiaton fuel/SAF) sebanyak 1.000 ton dari Neste MY Sustainable Aviation Fuel.

Pemesanan ini diresmikan dengan penandatanganan perjanjian antara SIA Group dengan Neste. Bahan bakar ini akan digunakan dua maskapai di SIA Group yakni Singapore Airlines (SIA) dan Scoot.

Vice President Renewable Aviation Neste Alexander Kueper mengatakan, kedua maskapai itu menjadi maskapai pertama yang menggunakan SAF yang diproduksi di kilang Neste di Bandara Changi Singapura.

Baca juga: Temuan KPPU, Tingginya Biaya Avtur Bikin Harga Tiket Pesawat Mahal

Hal ini menyusul selesainya perluasan kilang Neste di Singapura pada Mei 2023. Kilang ini memiliki kapasitas memproduksi 1 juta ton SAF setiap tahun sehingga menjadi fasilitas produksi SAF terbesar di dunia.

"Kami berharap dapat memperluas kerja sama dengan Singapore Airlines serta memberi pasokan kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Changi," dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2024).

Dia menjelaskan, pihaknya akan mencampurkan SAF tersebut dengan bahan bakar pesawat konvensional sesuai dengan spesifikasi keamanan yang ditetapkan.

Baca juga: Pemerataan Avtur Krusial, Terutama untuk Bandara-bandara Wilayah 3T

Kemudian Neste akan mengirimkan campuran SAF itu langsung ke sistem hidran bahan bakar di Bandara Changi sehingga akan memperkuat kemampuan mereka dalam rantai pasokan SAF secara menyeluruh di Singapura.

Adapun pengiriman campuran SAF ke sistem hidran Bandara Changi dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pada Kuartal II 2024 dan tahap kedua pada Kuartal IV 2024.

Dia menyebut, SAF dari Neste terbuat dari bahan baku 100 persen limbah terbarukan dan residu sehingga diklaim dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80 persen siklus hidup bahan bakar.

Baca juga: Penyebab Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Menhub: Harga Avtur Naik

"Dicampur dengan bahan bakar pesawat konvensional, SAF ini terintegrasi secara sempurna dengan mesin pesawat dan infrastruktur pengisian bahan bakar yang sudah ada," ucapnya.

Chief Sustainability Officer Singapore Airlines Lee Wen Fen menambahkan, perjanjian jual beli ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk memiliki minimal 5 persen bahan bakar penerbangan berkelanjutan dalam total pengangkutan bahan bakar kami pada tahun 2030 mendatang.

"Kolaborasi erat dengan mitra dan pemangku kepentingan, baik di Singapura maupun secara global, berperan penting dalam tujuan dekarbonisasi jangka panjang kami," ucap Lee Wen Fen.

Mulai Mei ini, SIA akan menawarkan 1.000 Unit SAF Book and Claim Units (BCUs) yang dapat dibeli oleh pelaku perjalanan bisnis, pengirim barang, dan perusahaan ekspedisi.

Baca juga: Garuda Indonesia Operasikan 14 Pesawat untuk Angkut 109.072 Jemaah Haji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Whats New
Menunda Tapera untuk Pekerja

Menunda Tapera untuk Pekerja

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Kliring Berjangka untuk Lulusan S1 Hukum, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Mei Deflasi, BPS: Bukan Disebabkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Whats New
Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Tapera Dinilai Bisa Gerus PDB dan Bikin 466.830 Pekerjaan Hilang

Whats New
CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

CPNS 2024 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan?

Whats New
Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Hadirkan Produk Inovatif untuk Solopreneur, Bank Saqu Raih 1 Juta Nasabah dalam 6 Bulan

Whats New
JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

Whats New
Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

Whats New
Presdir Jahja Setiaatmadja 'Serok' Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Presdir Jahja Setiaatmadja "Serok" Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Whats New
Komisi XI DPR Sepakat Destry Damayanti Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode Dua

Komisi XI DPR Sepakat Destry Damayanti Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode Dua

Whats New
BRI Insurance Catat Pertumbuhan Premi Bruto 40,49 Persen pada Kuartal I 2024

BRI Insurance Catat Pertumbuhan Premi Bruto 40,49 Persen pada Kuartal I 2024

Rilis
Usai Jalani 'Fit and Proper Test', Destry Damayanti: Alhamdulilah Lancar...

Usai Jalani "Fit and Proper Test", Destry Damayanti: Alhamdulilah Lancar...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com