Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Mana Arah Tren Dollar AS?

Kompas.com - 25/06/2009, 10:49 WIB

KOMPAS.com — Apakah kondisi ekonomi benar-benar menunjukkan arah pemulihan? Apakah minat pada aset-aset berisiko terus meningkat? Apakah dollar AS masih akan tertekan? Ketiga pertanyaan ini patut diajukan karena sentimen pasar terus bergerak seiring dengan perkembangan pasar.

Sebelum kita menjawab ketiga pertanyaan tersebut, mari kita perhatikan terlebih dahulu perkembangan pasar saat ini.
Dimulai dengan aksi profit taking pelaku pasar, aset-aset berisiko seperti currency, saham, dan komoditas merosot tajam. Alasan utama profit taking adalah rally (penguatan panjang) yang dianggap sudah cukup besar dan agak berlebihan sehingga untuk melanjutkan rally yang sudah mulai tersendat-sendat dibutuhkan tenaga baru untuk mendorongnya lebih tinggi dan tenaga baru itu diharapkan berita segar mengenai pemulihan.

Indikator ekonomi yang diharapkan bisa menjadi bukti tambahan pemulihan ekonomi ternyata tidak muncul malah di luar perkiraan pasar, berita-berita buruk mulai menyebar, sektor industri AS yang diharapkan memberi sinyal positif ternyata masih dalam kesulitan, pengangguran masih tinggi, dan tingkat pendapatan masyarakat masih rendah.

Ekonomi zona Eropa lebih parah, tingkat produksi mencapai rekor rendahnya, persoalan kredit macet masih menjadi kekhawatiran yang besar, bahkan bisa lebih buruk, kata menteri perdagangan dan industri Jerman. Bank Sentral Eropa menyebutkan bahwa perbankan bisa mengalami kerugian sebesar 283 miliar dollar AS pada akhir tahun.

Di bagian Eropa lainnya, Inggris, Gubernur Bank Sentral Inggris, Mervyn King, menyatakan akan menambah lebih banyak modal ke sistem perbankan untuk pemulihan ekonomi. Sinyal buruk dari sektor finansial belum akan berakhir.
Maka sehubungan dengan pertanyaan pertama, apakah ekonomi AS sudah benar-benar berada di jalur pemulihan?

Berdasarkan hasil rilis data ekonomi yang beragam, pemulihan belum terbentuk sepenuhnya, masih terlihat di sana-sini sektor-sektor bermasalah dan masih perlu waktu yang lebih lama untuk bisa pulih. Namun, beberapa sektor penting lainnya sudah memperlihatkan tanda-tanda positif. Perilaku pasar menjadi cermin bahwa mereka belum terlalu yakin dengan pemulihan sehingga investasi mereka cenderung sifatnya jangka pendek.

Nah, bagaimana dengan minat pada aset berisiko yang selama ini terus menjadi daya tarik pasar? Secara tidak langsung beragamnya hasil data ekonomi AS, kondisi ekonomi Eropa yang makin hari makin mengkhawatirkan, pastilah membuat selera pasar terhadap aset berisiko (mata uang yield tinggi) seperti euro mulai berkurang berbeda dari sebelumnya.

Bagaimana dengan pertanyaan ketiga, apakah dollar AS masih akan tertekan? Dengan melihat korelasi antara pemulihan ekonomi dan minat pada risiko, tekanan terhadap dollar AS jauh berkurang. Pelaku pasar butuh berita segar untuk mendorong mereka masuk kembali ke transaksi yang mengandung risiko.

Meskipun ada pembicaraan beberapa negara berkembang untuk menggantikan dollar AS sebagai cadangan devisa dan beralih ke mata uang IMF, tetapi itu belum akan terjadi dalam waktu dekat sehingga pengaruhnya terhadap dollar AS secara signifikan belum akan terlihat.

Dari ulasan fundamental di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa dollar AS memiliki ruang untuk menguat terhadap mata uang kuat lainnya, khususnya mata uang Eropa. Sentimen pasar yang lebih banyak disetir oleh indikator ekonomi memberi kita informasi bahwa pasar ragu dengan pemulihan. Tetapi gambaran besarnya, pemulihan ekonomi sudah berjalan di AS, tidak demikian dengan di Eropa sehingga pelaku pasar pasti perlu berpikir dua kali untuk terus menjual dollar AS. (JG/Head of Research and Analyst Monex Investindo Futures)

Disclaimer:
Informasi apapun yang dibuat atau diperlihatkan oleh Divisi Research and Analyst PT Monex Investindo Futures bukan merupakan rekomendasi untuk melakukan transaksi jual atau beli. Segala kerugian yang disebabkan oleh informasi yang ditulis bukan merupakan tanggung jawab dari Divisi Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com