Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapor Merah untuk Kinerja Asuransi Jiwa

Kompas.com - 29/06/2009, 17:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Krisis global yang menerpa akhir tahun 2008 lalu, ternyata juga berdampak bagi bisnis asuransi di Tanah Air. Utamanya,  bidang asuransi jiwa yang pada 2007 memanen untung besar.

Demikian kesimpulan kajian Biro Riset InfoBank yang tertuang dalam "Rating 126 Asuransi versi InfoBank 2009".

"Tahun 2008 merupakan tahun terburuk bagi asuransi jiwa dalam 10 tahun terkahir ini yang mengalami nasib buruk, kinerja asuransi umum jauh lebih baik," ujar Direktur Biro Riset InfoBank, Eko B Supriyanto, dalam Konferensi Pers Rating 126 Asuransi Versi InfoBank di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (29/6).

Selain gagal mempertahankan pertumbuhan bagi pemegang saham, lanjut Eko, asuransi jiwa juga gagal meningkatkan hasil investasi bagi pemegang polis, terutama nasabah produk unit link. 

Biro Riset InfoBank mencatat, industri asuransi jiwa hanya mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 8,88 persen pada 2008. "Perolehan premi asuransi jiwa yang menikmati musim panen pada tahun 2007, investasinya merosot 1,30 persen dan labanya anjlok 29,13 persen pada tahun 2008," kata Eko.

Untuk segmen perusahaan asuransi jiwa, lanjut Eko, hanya dua perusahaan di kelas premi bruto Rp 200 miliar ke atas yang meraih predikat sangat bagus, yaitu Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di peringkat pertama dan Asuransi Jiwa Sinarmas di peringkat kedua.

Sedangkan, di kelas premi Rp 50 miliar sampai dengan Rp 200 miliar, ada tiga perusahaan asuransi yang berhasil meraih predikat sangat bagus yaitu Asuransi Jiwa Cigna (peringkat pertama), Asuransi Jiwa Central Asia Raya, dan Winterthur Life di peringkat kedua dan ketiga.

"Premi di bawah Rp 50 miliar juga ada tiga perusahaan yang mencatat predikat sangat bagus yakni Pasaraya Life Insurance (pertama), ACE Life Assurance (kedua), dan Asuransi Jiwa Nusantara (ketiga)," tegasnya.

Selain itu, terdapat juga lima perusahaan asuransi jiwa yang kinerjanya merah dan tidak meraih predikat, yakni Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya, Commerce International, General Indonesia, Bumi Masyarakat Mandiri, dan Tugu Mandiri. "Asuransi Jiwa Bakrie yang tidak ikut rating karena tidak mengeluarkan laporan keuangan publikasi kinerjanya diperkirakan juga mendapat nilai merah," tuturnya.

Sebaliknya, kinerja asuransi umum tampak lebih baik pada rating InfoBank kali ini. Performa asuransi umum di hampir seluruh pos keuangan meningkat. "Secara industri berdasarkan 33 perusahaan asuransi umum, premi asuransi umum tumbuh 24,46 persen dan investasinya melonjak 19,11 persen," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com