Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Kompas.com - 02/05/2024, 19:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencatat laba bersih setelah pajak (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 544 miliar pada akhir Maret 2024.

Angka ini lebih rendah 32 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh kenaikan biaya sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang sedang dikerjakan oleh BTPN.

Baca juga: BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 264 Miliar pada Kuartal I 2024

Direktur Utama BTPN Henoch Munandar dalam acara Bank BTPN Economic Outlook 2024, Rabu (22/11/2023).KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Direktur Utama BTPN Henoch Munandar dalam acara Bank BTPN Economic Outlook 2024, Rabu (22/11/2023).
"Selain itu, penyebab lainnya adalah lebih tingginya pencadangan kredit seiring dengan pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan serta keputusan perseroan untuk menambah pencadangan kredit sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (2/5/2024).

Ia menambahkan, Bank BTPN mencatat total penyaluran kredit senilai Rp 186,56 triliun pada akhir Maret 2024.

Angka tersebut tumbuh 24 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 149,90 triliun.

Peningkatan kredit termasuk pembiayaan dari PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF)— OTO Group, seiring dengan selesainya aksi korporasi Bank BTPN pada akhir Maret 2024 atas akuisisi dua perusahaan pembiayaan tersebut.

Baca juga: Akuisisi Oto Group, BTPN Gelontorkan Rp 6,55 Triliun

Adapun, Bank BTPN secara organik membukukan peningkatan penyaluran kredit di luar OTO Group sebesar 8,5 persen secara tahunan.

Ini didorong oleh segmen korporasi dan komersial yang tumbuh 9 persen, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dengan 188 persen, diikuti segmen Jenius yag tumbuh 154 persen serta segmen Joint Finance 607 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com