JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencatat laba bersih setelah pajak (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 544 miliar pada akhir Maret 2024.
Angka ini lebih rendah 32 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh kenaikan biaya sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang sedang dikerjakan oleh BTPN.
Baca juga: BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 264 Miliar pada Kuartal I 2024
Direktur Utama BTPN Henoch Munandar dalam acara Bank BTPN Economic Outlook 2024, Rabu (22/11/2023).
Ia menambahkan, Bank BTPN mencatat total penyaluran kredit senilai Rp 186,56 triliun pada akhir Maret 2024.
Angka tersebut tumbuh 24 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 149,90 triliun.
Peningkatan kredit termasuk pembiayaan dari PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF)— OTO Group, seiring dengan selesainya aksi korporasi Bank BTPN pada akhir Maret 2024 atas akuisisi dua perusahaan pembiayaan tersebut.
Baca juga: Akuisisi Oto Group, BTPN Gelontorkan Rp 6,55 Triliun
Adapun, Bank BTPN secara organik membukukan peningkatan penyaluran kredit di luar OTO Group sebesar 8,5 persen secara tahunan.
Ini didorong oleh segmen korporasi dan komersial yang tumbuh 9 persen, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dengan 188 persen, diikuti segmen Jenius yag tumbuh 154 persen serta segmen Joint Finance 607 persen.
"Aset Bank BTPN tumbuh sebesar 18 persen (yoy), dari Rp 204,00 triliun menjadi Rp 239,84 triliun pada akhir Maret 2024," imbuh Henoch
Selain peningkatan kredit, Bank BTPN melaporkan rasio kredit bermasalah atau gross non-performing loan (NPL) Bank BTPN berada di level 1,83 persen per akhir Maret 2024.
Baca juga: Catat, Ini Jadwal Pembagian Dividen BTPN
Di tengah kondisi suku bunga yang masih tinggi, pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik sebesar 3 persen (yoy) menjadi Rp 3,02 triliun dari Rp 2,94 triliun.
Lebih lanjut, Saldo Current Account & Saving Account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 25 persen (yoy) dari Rp 39,57 triliun menjadi Rp 49,27 triliun pada akhir Maret 2024.
Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 34,0 persen menjadi 41,0 persen. Sementara itu, total deposito mengalami penurunan sebesar 8 persen (yoy) menjadi Rp 71,00 triliun.
Dengan demikian total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN meningkat sebesar 3 persen (yoy) dari Rp 116,37 triliun pada akhir Maret 2023 menjadi Rp 120,27 triliun akhir Maret 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.