Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bank BTPN Tergerus 23,81 Persen, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 26/02/2024, 21:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencetak laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 2,35 triliun pada akhir 2023. Laba tersebut turun 24 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar menjelaskan, penurunan tersebut disebabkan oleh keputusan perusahaan untuk menambah pencadangan kredit sebesar Rp 1,21 triliun.

"Perusahaan menambah pencadangan kredit juga sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024," kata dia dalam keterangan resmi, Senin (26/2/2024).

Ia menerangkan, Bank BTPN mencetak kenaikan pendapatan bunga bersih pada 2023 menjadi Rp 12,04 triliun, atau tumbuh 3 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 11,68 triliun.

Baca juga: Bidik Nasabah Korporasi, BTPN Andalkan ESG Deposit

Kenaikan bunga bersih tersebut membuat Net Interest Margin (NIM) terjaga di level 6,45 persen, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,32 persen.

Kenaikan pendapatan bunga bersih, yang terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit yang diberikan, juga mendorong kenaikan pendapatan operasional Bank BTPN sebesar 3 persen secara tahunan.

Hal itu kemudian menghasilkan pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) menjadi Rp 6,51 triliun dari sebelumnya Rp 6,49 triliun.

Lebih lanjut, Henoch menuturkan, Bank BTPN mencatatkan peningkatan total penyaluran kredit sebesar Rp 156,56 triliun. Jumlah itu tumbuh 7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 146,12 triliun.

"Peningkatan kredit tersebut terutama didorong oleh penyaluran pinjaman kepada nasabah korporasi, usaha kecil dan menengah, dan Jenius. Sebagai bentuk komitmen untuk meberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah," imbuh dia.

Baca juga: BTPN Syariah Catat Laba Bersih Rp 1,08 Triliun pada 2023

 


Bank BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makroporudensial (RPIM) menjadi 29,14 persen per akhir Desember 2023 dari 24,57 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, Bank BTPN juga mencatat rasio gross non-performing loan (NPL) atau kredit macet turun ke level 1,36 persen pada akhir 2023 dari level 1,43 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Sedikit catatan, rasio ini lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,2 persen pada akhir Desember 2023.

Di sisi lain, saldo Current Account & Saving Account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 10 persen secara tahunan dari Rp 40,16 triliun menjadi Rp 44,19 triliun pada akhir 2023. Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 35,0 persen menjadi 40,8 persen.

Baca juga: Jelang Tahun Politik 2024, Kredit Korporasi Bank BTPN Menurun

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com