Ciputra: Bom Takkan Pengaruhi Bisnis Properti

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha sektor properti terkemuka, Ciputra, mengatakan, bisnis properti tidak terpengaruh oleh teror bom yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.

"Bom tidak mempengaruhi penjualan properti, karena kebutuhan domestik (dalam negeri)," katanya di Jakarta, Rabu malam, seusai pemberian penghargaan Bisnis Indonesia Award.

Ia menjelaskan, properti di Indonesia tidak terpengaruh oleh teror bom karena sektor ini memasok permintaan dalam negeri. Sedangkan untuk luar negeri hampir tidak ada, sebab sampai dengan saat ini peraturan melarang kepemilikan asing.

Menurut dia, tiadanya permintan asing di properti juga menjadi berkah bagi Indonesia, sebab saat krisis keuangan terjadi, negara-negara yang memiliki permintaan asing sektor propertinya ikut tergerus.

Ia menambahkan, sektor properti pada tahun ini diperkirakan memiliki pertumbuhan yang sama dengan tahun lalu. Pada tahun ini krisis keuangan telah menekan pertumbuhan sektor ini, tetapi pada semester empat diperkirakan akan kembali normal. Hal ini ditandai dengan menurunnya bunga kredit perumahan dari 16 persen ke arah yang lebih rendah. Begitu pula dengan uang muka yang kembali menurun menuju ke keadaan normal dari 30 persen ke 10 persen.

Ciputra menambahkan, pihaknya juga terus melakukan ekspansi. Di antaranya di Makassar, Ambon, dan juga Riau. Selain itu, ia juga akan membangun pergudangan di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Di sisi lain, menurut dia, sektor perhotelan, terutama untuk hotel bintang lima diperkirakan akan menurun karena adanya teror bom itu. Ia memperkirakan sektor ini kembali normal sekitar satu-dua tahun kemudian.