Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih "Lemas"

Kompas.com - 01/09/2009, 09:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (1/9) pagi, turun karena pelaku kembali melepas rupiah yang terpicu oleh merosotnya bursa regional, terutama bursa China akibat kekhawatiran prospek pemulihan ekonomi global.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi Rp 10.100-Rp 10.115 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 10.075-Rp 10.085 atau melemah 25 poin.

Kepala Divisi Keuangan PT OCBC NISP Suriyanto Chang mengatakan, rupiah dinilai masih stabil meski saat ini harganya terkoreksi. Hal ini disebabkan masyarakat mulai sadar bahwa rupiah sudah diarahkan ke level Rp 10.000 per dollar sesuai dengan asumsi pemerintah yang menargetkan nilai tukar itu berada di level tersebut.

Ia mengatakan, pergerakan rupiah sepanjang pekan ini tidak akan berada dalam kisaran yang melebar karena Bank Indonesia (BI) akan menjaga pada kisaran sempit antara Rp 10.050-Rp 10.100 per dollar AS.
   
"Rupiah saat ini memang sedikit lebih tinggi dari kisaran tersebut, tetapi posisi itu tidak akan berlangsung lama karena mata uang Indonesia akan kembali membaik," ucapnya.
   
Suriyanto Chang mengatakan, pelaku pasar juga hati-hati untuk lebih jauh bermain di pasar, mereka menunggu kelanjutan dari kasus Bank Century meski Wapres Yusuf Kalla menyatakan bahwa kasus itu merupakan kasus kriminal murni, bukan kasus ekonomi.

"Akibatnya, pelaku asing lebih cenderung berdiam diri dan ingin mengetahui lebih lanjut tindakan yang akan dilakukan pemerintah lebih lanjut," katanya.

Sementara itu, pengamat pasar uang Edwin Sinaga mengatakan, melemahnya bursa China merupakan faktor utama yang menekan bursa Wall Street merosot yang mengimbas bursa regional yang terus menekan Bursa Efek Indonesia (BEI). "Melemahnya bursa Indonesia memberikan dampak negatif terhadap pasar uang domestik, khususnya rupiah yang mengalami koreksi harga," katanya.

Rupiah, menurut Edwin Sinaga, seharusnya bisa menguat karena dollar AS di pasar regional melemah terhadap yen, tetapi pengaruh positif itu tidak dapat menghalau minat pelaku pasar melepas rupiah untuk membeli dollar. "Namun, aksi beli dollar relatif tidak besar karena mereka masih hati-hati untuk bermain di pasar," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com