Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APG Bangun Pusat Perbelanjaan Hemat Energi

Kompas.com - 10/09/2009, 09:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Mengatasi keterbatasan dan mahalnya sarana listrik dan air bersih, pengembang Agung Podomoro Group (APG) mulai membidik pembangunan pusat perbelanjaan yang hemat energi.

Demikian dikemukakan Director Commercial Retail & Shopping Center Central Park Very Y Setiady, seusai peresmian Mal Central Park di Jakarta, Rabu (9/9).

Kebutuhan sarana pusat perbelanjaan yang ramah lingkungan dan hemat energi, menurut Very, semakin mendesak. Apalagi, harga air dan listrik semakin mahal.

Dijelaskan, Central Park memadukan konsep pengelolaan yang ramah lingkungan, yakni ruang terbuka hijau dan penggunaan sarana hemat energi (ecobuilding).

Luas areal Central Park, lanjut Very, 9 hektar dengan luas ruang terbuka hijau (RTH) pada areal Central Park seluas 4 hektar.

Hemat energi

”Konsep mal hijau dan hemat energi ini adalah pilot project dari APG dan diharapkan dapat dikembangkan pada proyek-proyek properti selanjutnya,” ujar Very.

Pembangkit listrik untuk Central Park memanfaatkan bahan bakar gas alam sehingga tidak bergantung pada pasokan bahan bakar minyak.

Adapun pengolahan air kotor menggunakan metode daur ulang dengan mengolah 30-40 persen air buangan untuk memasok keperluan air bagi mal dan RTH.

Menurut Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Andreas Kartawinata, pusat-pusat perbelanjaan kini sudah mengarah pada tren penghematan energi dan ramah lingkungan.

Sedikitnya ada 10 mal yang telah menggunakan pembangkit listrik energi gas. Sementara itu, hampir seluruh mal mengupayakan daur ulang air.

”Dari segi operasional, kalau tidak hemat energi maka tidak menguntungkan. Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan baru sudah mengarah ke hemat energi dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Very mengatakan, pihaknya optimistis untuk mengembangkan pusat perbelanjaan baru di kota-kota besar. Hal itu untuk mengalihkan minat konsumen domestik yang kerap memilih berbelanja ke luar negeri, seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Hongkong.

Pusat perbelanjaan di Indonesia umumnya lebih modern, dengan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan luar negeri. Dengan demikian, harga produk di Indonesia bisa lebih murah ketimbang produk serupa di luar negeri.

”Mal di Indonesia bukan sekadar tempat belanja, melainkan sudah menjadi tempat berkumpul, rekreasi keluarga, maupun pertemuan,” ujar Very.

Luas area Mal Central Park 115.000 meter persegi. Hingga saat ini, sekitar 87 persen ruang sewa mal sudah terisi. Central Park ditargetkan menjadi salah satu pusat tujuan belanja di Asia Tenggara. (LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com