JAKARTA, KOMPAS - Mengatasi keterbatasan dan mahalnya sarana listrik dan air bersih, pengembang Agung Podomoro Group (APG) mulai membidik pembangunan pusat perbelanjaan yang hemat energi.
Demikian dikemukakan Director Commercial Retail & Shopping Center Central Park Very Y Setiady, seusai peresmian Mal Central Park di Jakarta, Rabu (9/9).
Kebutuhan sarana pusat perbelanjaan yang ramah lingkungan dan hemat energi, menurut Very, semakin mendesak. Apalagi, harga air dan listrik semakin mahal.
Dijelaskan, Central Park memadukan konsep pengelolaan yang ramah lingkungan, yakni ruang terbuka hijau dan penggunaan sarana hemat energi (ecobuilding).
Luas areal Central Park, lanjut Very, 9 hektar dengan luas ruang terbuka hijau (RTH) pada areal Central Park seluas 4 hektar.
Hemat energi
”Konsep mal hijau dan hemat energi ini adalah pilot project dari APG dan diharapkan dapat dikembangkan pada proyek-proyek properti selanjutnya,” ujar Very.
Pembangkit listrik untuk Central Park memanfaatkan bahan bakar gas alam sehingga tidak bergantung pada pasokan bahan bakar minyak.
Adapun pengolahan air kotor menggunakan metode daur ulang dengan mengolah 30-40 persen air buangan untuk memasok keperluan air bagi mal dan RTH.
Menurut Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Andreas Kartawinata, pusat-pusat perbelanjaan kini sudah mengarah pada tren penghematan energi dan ramah lingkungan.