Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Kompas.com - 10/05/2024, 15:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Perbankan nomor dua di Singapura OCBC mengumumkan penawaran senilai 1,04 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,08 triliun (kurs Rp 16.081 per dollar AS) untuk membeli saham perusahan asuransi Great Eastern Holdings.

OCBC saat ini merupakan pemegang saham terbesar Great Eastern. OCBC akan mengakuisisi 11,56 persen saham perusahaan asuransi yang masih belum dikantonginya.

Ketika berhasil, kesepakatan itu akan memberikan pemberi pinjaman kepemilikan penuh atas perusahaan tersebut.

Harga penawaran sebesar 25,60 dollar Singapura per saham, dengan premi sebesar 37 persen, membuat Great Eastern bernilai 12,12 miliar dollar Singapura.

Baca juga: Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Dilansir Channel News Asia Jumat (10/5/2024), OCBC berencana untuk mendelisting Great Eastern dari pasar Singapura setelah mengakuisisinya.

CEO OCBC Helen Wong mengatakan, langkah ini bertujuan untuk memperkuat pilar bisnis perbankan, pengelolaan kekayaan dan asuransi, kata OCBC.

“Di kawasan yang berkembang pesat dan mengalami peningkatan permintaan akan produk dan solusi untuk meningkatkan dan melestarikan kekayaan, mendekatkan Great Eastern dengan OCBC akan memperkuat visi jangka panjang mereka untuk menjadi pemain terkemuka di bidang pengelolaan kekayaan,” ujar dia.

Sedikit catatan, Great Eastern menyumbangkan laba bersih rata-rata sekitar 700 juta dollar Singapura per tahun kepada OCBC selama 10 tahun terakhir.

Dengan kata lain, jumlah sumbangan laba bersih tersebut rata-rata sekitar 15 persen laba bersih tahunan OCBC selama periode ini.

OCBC telah menjadi pemegang saham mayoritas Great Eastern selama 20 tahun terakhir.

Perusahaan sebelumnya telah mengajukan penawaran untuk meningkatkan investasinya pada perusahaan asuransi tersebut pada 2004 dan 2006.

"Kami telah mencari peluang untuk menggunakan modal kami dengan sebaik-baiknya dan yakin bahwa tawaran ini memungkinkan kami untuk mengerahkan sumber daya kami ke dalam bisnis utama yang diharapkan dapat menambah pendapatan bagi OCBC,” tandas dia.

Sebagai informasi, OCBC membukukan laba bersih senilai 1,98 miliar dollar Singapura pada kuartal I-2024. Angka ini tumbuh 5,3 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai 1,88 miliar dollar Singapura.

Baca juga: OCBC NISP Rombak Komisaris dan Direksi, Simak Susunan Barunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com