Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Kompas.com - 02/09/2023, 23:31 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi dan deflasi adalah dua istilah yang sudah tidak asing dalam dunia ekonomi. Inflasi dan deflasi merupakan dua kondisi yang terkait dengan perubahan dalam tingkat harga barang dan jasa. Lalu, apa yang dimaksud dengan inflasi dan deflasi?

Pengertian inflasi

Dikutip dari laman Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Dalam situasi inflasi, daya beli mata uang mengalami penurunan, yang berarti bahwa dengan jumlah uang yang sama, seseorang dapat membeli jumlah barang dan jasa yang lebih sedikit daripada sebelumnya.

Baca juga: Janji Prabowo: Gue Pakai Sawit untuk Bikin Solar untuk Rakyat

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa inflasi adalah penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Inflasi biasanya diukur sebagai persentase tahunan, dan tingkat inflasi yang rendah dan stabil adalah tujuan kebijakan ekonomi bagi banyak negara.

Tingkat inflasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan yang kuat, biaya produksi yang meningkat, kebijakan moneter (seperti suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral), dan faktor-faktor lainnya.

Baca juga: Ragam Upaya Tumbuhkan Potensi Ekonomi Digital lewat Teknologi Blockchain

Penyebab inflasi

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab inflasi. Salah satunya, permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.

Selain itu, penyebab inflasi adalah adanya peningkatan biaya produksi, bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau biasa disebut sebagai inflasi ekspetasi juga menjadi penyebab inflasi. 

Penyebab inflasi lainnya yaitu kekacauan ekonomi dan politik di suatu negara, seperti yang terjadi di Indonesia saat kerusuhan tahun 1998.

Baca juga: Masuk Fortune 100 Indonesia, Sampoerna Fokus Ciptakan Nilai Tambah

Dampak inflasi

Inflasi yang tinggi tentu memberikan dampak bagi perekonomian. Salah satu dampak inflasi adalah menurunkan daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.

Jika masyarakat mengurangi belanja, maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.

Selain itu, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dioperasikan Bertahap Mulai 1 Oktober 2023

Menurut Bank Indonesia, inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com