Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pertumbuhan Ekonomi Harus 7 Persen

Kompas.com - 13/10/2009, 07:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengatasi pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi 6,5 persen hingga 7 persen. Karena itu, pertumbuhan ekonomi harus dipacu lebih tinggi dan mencapai 7 persen.

Demikian disampaikan Ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri, Senin (12/10) malam. "Kita tidak cukup 4 persen saja. Kita butuh 6,5 persen untuk lapangan kerja," ujarnya, di Jakarta.

Menurutnya, sebelum krisis ekonomi tahun 1997 pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen dan pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 14 persen. Atau setiap satu persen pertumbuhan ekonomi membutuhkan dua persen pertumbuhan konsumsi listrik. Namun, setelah krisis ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok hanya mencapai 3 sampai 4 persen. Jumlah penganggur terbuka juga terus meningkat dari tahun ke tahun.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan persentase mereka yang bekerja di sektor informal juga mengalami peningkatan. "Ini artinya, sektor formal dan ekonomi tidak mampu menyerap tenaga kerja," ujar Tim sukses SBY-Boediono ini.

Namun, dia mengakui, dibutuhkan kerja keras pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi 7 persen. Jika mau realistis dan melihat data, untuk pertumbuhan ekonomi 7 persen dibutuhkan rasio investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sekitar 30 persen. Saat ini rasio investasi Indonesia terhadap PDB masih jauh di bawah 30 persen.

"Untuk meningkatkan investasi dibutuhkan tabungan. Namun tabungan tidak akan meningkat jika konsumsi meningkat sedangkan produksi relatif tetap. Saat ini konsumsi kita kan meningkat terus," ujarnya.

Karena itu, untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi 7 persen pemerintah harus fokus mempercepat proyek infrastruktur, jalan,pelabuhan, dan perbaikan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com