Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MNC Ajukan Kasasi Pemailitan TPI

Kompas.com - 21/10/2009, 17:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kreditur PT TPI yaitu PT Media Nusantara Citra (MNC) mengajukan kasasi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang memailitkan PT TPI.

"Kami keberatan dengan putusan itu," kata kuasa hukum kreditur PT MNC, Poltak Siagian, seusai mengajukan kasasi, Rabu (21/10).

TPI dinyatakan pailit atas gugatan yang dilayangkan PT Crown Capital Global Limited pada Selasa (13/10). Dalam putusan, TPI terbukti memiliki utang yang telah jatuh tempo ke pihak Crown Capital sebesar 53 juta dollar AS.

Poltak menjelaskan, meskipun PT MNC tidak terlibat langsung dalam perkara, tetapi berdasarkan Pasal 11 Ayat 3 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan, pihak kreditur yang berkepentingan terhadap perkara dapat mengajukan kasasi.

"Kami kreditur punya kepentingan atas keberadaan TPI. Kepentingan kami sangat dirugikan atas putusan kepailitan," tegas dia.

Menurut dia, hakim telah keliru dalam menjatuhkan putusan. Dalam laporan keuangan TPI tahun 1999-2005 yang dijadikan bukti gugatan ke Pengadilan Niaga, tidak tercantum perusahaan Crown Capital sebagai kreditur. "Kenapa yang tidak punya alasan bisa ajukan permohonan. Di situlah kami lihat kekeliruan majelis hakim," kata dia.

Selain itu, katanya, majelis hakim tidak memeriksa pembukuan TPI serta tidak menghadirkan saksi ahli selama sidang. "Ini bukan kasus sederhana. Pembukuan harus diperiksa dan saksi ahli harus dihadirkan," tegasnya.

Pihaknya, kata Poltak, memiliki bukti laporan keuangan TPI sebagai bahan pertimbangan kasasi. "Harapan kami dibatalkan putusan karena tidak ada dasar hukumnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com