Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ECE Gandeng MNC Siarkan Piala Dunia 2010

Kompas.com - 28/10/2009, 22:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penikmat pesta sepak bola Piala Dunia boleh tersenyum lega. Electronic City Entertainment (ECE) selaku pemegang hak siar Piala Dunia 2010 sudah menetapkan salah satu grup pemilik stasiun televisi terestrial sebagai mitra untuk menyiarkan pertandingan sepak bola akbar empat tahunan itu.

"Yang ambil Global TV sama RCTI. Keputusan ECE itu sudah final," kata sumber Kontan yang mengetahui transaksi tersebut, pekan lalu. Sekadar informasi, ECE sempat menawarkan hak siar Piala Dunia 2010 tersebut kepada RCTI, SCTV, Indosiar, dan Trans Corp.

Saat dikonfirmasi, Gilang Iskandar, Sekretaris Perusahaan Media Nusantara Citra (MNC), perusahaan yang menaungi RCTI dan Global TV, menolak memberi komentar. Namun, ia juga tidak membantah kabar itu. "Sekarang saya belum bisa kasih komentar, pada saatnya nanti akan saya sampaikan," elaknya.

Berbagi keuntungan

Jawaban lebih jelas justru datang dari Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk Hary Tanoesoedibjo. "Saya katakan, MNC pasti terlibat dalam menyiarkan Piala Dunia 2010, tidak dengan stasiun televisi lain," tegas Hary.

Sekadar catatan, Global Mediacom merupakan induk perusahaan MNC. Namun, Hary menolak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kerja sama antara MNC dan ECE tersebut. "Saya belum bisa menyampaikan lebih detail kerja samanya karena saya terikat klausul confidential," imbuh Hary.

Asal tahu saja, penjualan lisensi hak siar Piala Dunia di Indonesia kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. ECE, sebagai pemegang hak siar Piala Dunia 2010 di Indonesia, tidak melakukan tender terbuka dalam mencari mitra penyiaran.

ECE lebih memilih mendekati langsung beberapa stasiun televisi. ECE juga tidak berniat menjual putus siaran pertandingan tersebut. Nantinya, ECE dan stasiun televisi yang menyiarkan akan berbagi keuntungan dari pendapatan iklan yang diperoleh selama penyiaran Piala Dunia. Dengan demikian, bisa dipastikan ECE akan memilih stasiun televisi yang menawarkan porsi pembagian laba paling menarik.

Namun, berapa besar penawaran pembagian laba yang diajukan MNC masih belum jelas. Pihak MNC belum bersedia menjelaskan soal pembagian keuntungan ini secara detail. Sementara itu, Direktur Penjualan dan Pemasaran ECE Fary Farghob sendiri lebih memilih bungkam.

Nilai hak siar Piala Dunia 2010 tentu lebih mahal dari hak siar Piala Dunia 2006 yang kala itu dipegang SCTV. Menurut kabar yang beredar, SCTV saat itu sedikitnya membayar 10 juta dollar AS untuk mendapatkan hak siar itu.

Angka itu melonjak dua kali lipat ketimbang harga beli hak siar Piala Dunia 2002, yang saat itu disiarkan oleh RCTI. Saat itu, harga hak siar baru sebesar 5 juta dollar AS. (Gentur Putro Jati/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Whats New
Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com