Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konektor dengan Mobilitas Tinggi

Kompas.com - 23/11/2009, 15:38 WIB

KOMPAS.com - Nike iD yang telah dibahas dalam artikel kemarin dan beberapa artikel sebelumnya adalah contoh bagaimana ia mencoba untuk mengkonek dengan konsumen lewat berbagai langkah, apakah itu lewat kegiatan eksperiensial, pendekatan mobile, dan juga tentunya mensosialisasikan diri dengan masyarakat new wave, baik itu secara online dan offline.

Seperti yang telah dibahas juga sebelumnya, dalam kampanye Nike iD di Shanghai, Beijing dan Guangzhou, beberapa Billboard Nike iD di 3 kota ini dilengkapi dengan teknologi bluetooth yang secara otomatis akan mengirimkan pesan kepada pejalan kaki yang lewat di dekatnya. Isinya berupa instruksi untuk berlari ke toko Nike terdekat secepat mungkin! Sebuah stopwatch virtual secara otomatis akan muncul begitu pejalan kaki menerima pesan, dan akan berhenti secara otomatis begitu mereka sampai di toko sepatu Nike.

Setiap hari toko sepatu itu akan memberikan sepasang sepatu gratis pada pelari tercepat. Dan hari berikutnya, foto sang juara sudah nampang di layar billboard. 

Kampanye di tiga kota tadi berlangsung selama 3 minggu. Tercatat ada 250.000 pesan terkirim via bluetooth, 15.000 peserta ikut berpartisipasi, dan 63 pasang sepatu Nike diberikan sebagai hadiah.

Dunia New Wave adalah dunia online dan offline, di mana pemasar mencoba mengkonek diri secara eksperiensial, mobile, dan sosial. Tentunya segala langkah pemasarannya dilakukan lewat prinsip dasar 12C yang telah kami bahas sebelumnya, mulai dari C yang pertama yaitu communitization sampai collaboration.

Apa yang dilakukan Nike lewat Nike+ nya bisa dibilang adalah satu contoh bagaimana ia masuk ke komunitas sekaligus berkolaborasi. Dalam hal ini ia melakukannya dengan masuk ke komunitas pengguna iPod dan berkolaborasi dengan Apple. Tidak hanya itu ia mencoba mengkonek diri dengan konsumennya secara eksperiensial, mobile dan sosial pula. Sebuah contoh New Wave. Bagaimana ceritanya?

Seiring dengan perubahan yang ada pada teknologi dan gaya hidup, kebutuhan akan produk yang dapat mengakomodasi individu yang mobile dan aktif semakin meningkat. Salah satu yang dikembangkan oleh Nike adalah Nike+. Sebuah produk inovasi atas kolaborasinya dengan Apple. Nike+ diciptakan untuk tetap terhubung dengan runners yang memiliki kebiasaan mendengarkan musik dikala berolah raga ataupun ketika mereka sedang beraktifitas menuju suatu tempat.

Ini adalah sebuah bukti dari kerja keras Nike dalam mengamati kebiasaan Nike runners dan usahanya dalam memenuhi kebutuhan mereka akan produk yang dapat digunakan dalam keadaan on the move. Secara tidak langsung, Nike ingin terus memiliki ikatan dengan penggunanya dan menciptakan alat yang dapat merealisasikan hal tersebut.

Nike+ adalah sebuah sepatu yang didesain dengan kantung khusus dibawah bagian dalam solnya. Hal ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan sensor—iPod Sport Kit. Sensor ini akan terhubung dengan produk Apple yang digunakan oleh si pengguna Nike+. Produk dari Apple yang dapat digunakan pun cukup flesibel, penguna Nike+ dapat memilih beberapa produk Apple yang terdiri dari iPod nano, iPod touch, atau iPhone 3GS untuk dihubungkan dengan sensor mereka. Ketika pengguna tersebut dalam keadaan mobile, sensor tersebut akan bekerja dan mengirimkan data ke produk Apple yang terhubung.

Canggihnya, selama pengguna Nike+ sedang mobile, mereka dapat terus dimanjakan dengan musik yang sesekali mendapat update dalam bentuk laporan. Laporan tersebut adalah Informasi seperti lamanya aktifitas, jarak yang ditempuh, pedometer (jumlah langkah), dan kalori yang telah terbuang. Nike runners juga dapat melihat informasi lebih detil dengan melihat layar iPod ataupun iPhone.

Nike+ mendulang kesuksesan dan menjadi suatu trend baru diantara para runners, sport enthusiasts dan komunitas mobile. Melihat kebiasaan penggunanya yang mobile dan juga kompetitif, Nike tidak berhenti berinovasi. Nike mengembangkan manfaat produk tersebut melalui sebuah platform online www.nikeplus.com yang dapat diakses dimana saja.

Website tersebut memperbolehkan sesama penggunanya yang mobile terhubung sekalipun mereka tersebar diseluruh dunia. Mereka dapat bertemu dengan sesama Nike+, mengunggah (upload) dan membagi riwayat rekaman latihan dan pencapaian mereka. Hal ini pun berkembang menjadi sebuah kompetisi diantara para pengguna Nike+. Kesempatan ini dipergunakan Nike dalam menambah produk lini Nike+ dengan hadirnya Nike+ Sportband. Nike mulai merintis pembentukan komunitas mobile Nike dan mempersiapkan Nike+ sebagai klub (online dan offline) runners terbesar didunia.

Secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhan runners akan access, entertainment, sport, dan mobility, Nike telah membuat sebuah produk dan layanan yang lengkap. Nike+ merupakan bentuk inovasi Nike dalam memberikan beragam fasilitas mobile yang menunjang hubungan Nike dengan runners dan juga antara para runners yang tersebar didunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com