Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Domino KEK Merauke Rp 60 Triliun

Kompas.com - 03/12/2009, 00:30 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mencari sumber dana Rp 3 triliun untuk membangun infrastruktur dasar di kawasan ekonomi khusus Merauke, Papua. Pembangunan jalan, kantor, dan pelabuhan itu diharapkan dapat memicu efek domino investasi swasta senilai Rp 60 triliun dalam lima tahun ke depan.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi di sela-sela Konferensi Minyak Sawit Indonesia (Indonesia Palm Oil Conference) 2009 yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Indonesia (Gapki) di Nusa Dua, Bali (2/12). Pembiayaan yang paling ideal, kata Bayu, memakai skema public private partnership.

"Minggu depan saya ke ADB menggalang support dana secara international terutama untuk public infrastructure. Begitu public infrastructure dibuka, maka selanjutnya pasti private infrastucturenya akan masuk (ke
Merauke)," kata Bayu.

Pemerintah mencanangkan Merauke sebagai kawasan ekonomi khusus untuk pengembangan industri pangan terpadu (food estate). Pemerintah mengalokasikan 270.000 hektar untuk pengembangan industri pengolahan dan lahan pertanian tahap awal yang dapat tumbuh hingga 900.000 hektar.

Kawasan Merauke dinilai cocok untuk komoditas padi, tebu, dan bahan pangan. Komoditas lainnya seperti kedelai dinilai kurang cocok karena iklim setempat yang basah. Bayu mengklaim, sebagian besar perusahaan agribisnis tertarik dengan KEK Merauke. Bayu menyebut Wilmar, Sinar Mas, Medco, dan investor Timur Tengah yang sudah menyatakan akan berinvestasi di sana.

"Kami masih melihat apa perlu pakai perpres atau peraturan pemerintah untuk mengatur soal food estate itu. (Peraturan) itu kan bagian dari program 100 hari. Januari akhir (2010) sudah punya kejelasan. Semuanya
dalam koordinasi Menko (Bidang Perekonomian)," ujar Bayu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Riswinandi mengatakan, perseroan memberikan fasilitas kredit perkebunan hingga Rp 35 triliun sampai Oktober 2009. Dari komitmen tersebut, realisasi kredit mencapai Rp 22 triliun dengan sebagian besar untuk kelapa sawit.

"Bisnis CPO memang mengalami tantangan yang sangat berat, apalagi masih mengandalkan pasar ekspor yang banyak hambatannya, terutama di Eropa yang menerapkan berbagai standar lingkungan. Namun, kami yakin prospek perkembangan industri kelapa sawit Indonesia akan tetap tumbuh dengan baik," kata Riswinandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com