Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: 15 Persen Investasi dari Anggaran Pemerintah

Kompas.com - 27/12/2009, 02:27 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono mengungkapkan bahwa pemerintah hanya bisa menyisihkan 15 persen dana APBN dan APBD untuk mendorong investasi guna mencapai pertumbuhan ekonomi tujuh persen per tahun.

"Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi tujuh persen per tahun. Tapi, paling-paling pemerintah hanya bisa menyediakan 15 sampai 18 persen dari APBN dan APBD untuk investasi," kata Wapres ketika mengadakan pertemuan dengan jajaran Muspida Propinsi Aceh di Banda Aceh, Sabtu (27/12/2009).

Boediono datang ke Banda Aceh memimpin acara mengenang gempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004. Ia didampingi antara lain Wakil Ketua MPR Farhan Hamid, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, dan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Wapres menyebutkan, selama kurun waktu 2009-2014, dibutuhkan dana investasi sekitar Rp2.000 triliun.

"Karena, pemerintah hanya bisa menyediakan sebagian kecil saja, maka sisanya harus dari luar APBN dan APBD, seperti investasi dari dalam dan luar negeri," katanya pada acara yang juga dihadiri Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar.

Ia menyebutkan, untuk mewujudkan investasi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus terus memperbaiki infrastruktur teknis dan nonteknis. Dicontohkan, untuk mengembangkan infrastruktur teknis, pemerintah harus terus memperbaiki jalan, jembatan, serta angkutan udara.

Boediono juga mengatakan, jika harga semen di Jakarta hanya Rp 70.000 per sak, maka di pegunungan di Propinsi Papua mencapai Rp 1,4 juta per sak.

"Harga itu sama sekali tidak masuk akal. Bagaimana mungkin pemerintah dan rakyat Papua bisa membangun jika harga semen saja sudah melampaui lebih dari Rp 1 juta," ujarnya.

Sementara itu, ketika menyinggung infrastruktur nonteknis, Boediono menunjuk masih banyak perda yang bertentangan dengan peraturan yang lebih lebih tinggi.

"Karena itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sedang sibuk mempelajari banyak sekali perda yang salah, walaupun telah mencabut banyak perda bermasalah," katanya.

Dalam kesempatan itu, ketika menyinggung pembangunan Aceh pascatsunami 2004, Boediono mengajak seluruh lapisan masyarakat dan jajaran pemerintah untuk mengawal sebaik mungkin berbagai program pembangunan.

"Kita harus mengawal pembangunan di Aceh, sehingga rakyat Aceh makin sejahtera dan makmur," katanya. Usai pertemuan, Boediono kemudian berangkat menuju Pangkalan Udara TNI AU Iskandar Muda untuk kembali ke Jakarta. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com