Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Sindrom Dubai

Kompas.com - 08/01/2010, 08:05 WIB

Di beberapa negara, keadaan bahkan lebih buruk lagi. Remitansi dari pekerja migran ke Mesir telah merosot menjadi hanya seperempat pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Demikian laporan dari Dana Moneter Internasional (IMF), Oktober lalu.

Para pekerja Arab bekerja di mana-mana, termasuk ke Eropa. Akan tetapi, negara-negara Teluk yang kaya telah menjadi sumber remitansi ke Timur Tengah. Dubai merupakan salah satu mesin penggeraknya.

Dubai dibangun dari booming perdagangan dan pariwisata hasil keringat pekerja migran, seperti Tamimi. Hanya satu dari 10 penduduk Dubai yang berjumlah 1,5 juta adalah warga asli Dubai.

Dampak ke mana-mana

Tidak hanya ekspatriat Arab yang terkena dampak dari penurunan ekonomi di Dubai. Dampak itu juga dirasakan oleh pekerja kasar dari India dan Asia Selatan berbayaran rendah yang biasanya bekerja di bidang konstruksi, seperti pembangunan menara tertinggi dunia, Burj Khalifa. Orang Filipina yang mengisi banyak pekerjaan di bidang jasa pun merasakan dampaknya. Mereka semua terancam kehilangan pekerjaan di Dubai. Bahkan, pekerja yang masih selamat dan tinggal di Dubai diperkirakan akan mengirimkan uang lebih sedikit ke kampung halamannya. Demikian perkiraan ekonom Bank Dunia, Dilip Ratha.

Kini Tamimi hanya bisa mengenang masa-masa indahnya di Dubai. (AP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com